Los Angeles – Spoiler alert! Kalau kamu belum nonton Captain America: Civil War, silakan tutup laman ini dan datang lagi esok hari. Bagi siapapun yang sudah menonton Civil War, mungkin hampir semua sepakat kalau tokoh Spider-Man yang diperankan Tom Holland menjadi salah satu highlight di film itu. Holland boleh saja hanya muncul tak lebih dari sepuluh menit, namun Marvel berhasil memanfaatkan kemunculan singkatnya itu untuk menciptakan momen-momen berkesan dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Inilah Kisah Bagaimana Iron Man Menemukan Spiderman dalam Civil War

Namun, dengan mengesampingkan fakta itu, awal mula bagaimana Tony Stark bisa menemukan Peter Parker dan mengajaknya bergabung dalam timnya masih merupakan sebuah tanda tanya yang banyak fans ingin tau jawabannya. Tak perlu kamu resah berlama-lama, karena penulis Civil War, Christopher Markus, sudah membeberkan jawabannya.

Dalam sebuah wawancara dengan ComicBook.com, Sabtu (30/7/2016), Markus menjelaskan alasan narasi logis dibalik kemudahan Tony Stark dalam menemukan Peter Parker. “Saya pikir Stark telah memperhatikan Parker sejak lama. Stark tau tentang semua orang. Ia memiliki sebuah A.I. yang melacak dan mencatat data statistik kriminalitas. Maka ia bisa dengan mudah melihat dimana sebuah tindak kriminal terjadi dan pahlawan siapa yang menanganinya. Itulah kenapa ia menciptakan Ultron.” Meskipun tak segahar Nick Fury di akhir Iron Man tahun 2008, namun kedatangan Stark di apartemen Parker secara esensi memiliki tujuan yang sama.

Ia datang untuk menyampaikan bahwa Spider-Man telah menjadi sosok pahlawan yang berpengaruh, dan apabila ia ingin membuat perbedaan maka ia harus membantu dan bergabung dengan The Avengers. Markus beralasan bahwa Stark mengetahui tentang semua orang berkekuatan super dari seluruh penjuru dunia, dan menggunakan F.R.I.D.A.Y. untuk melacak mereka semua apabila sewaktu-waktu ia memutuskan untuk merekrut salah satu diantaranya.

Scene yang menampilkan Tony dan Peter bertemu untuk pertama kalinya sangatlah berkesan karena scene tersebut mampu memunculkan kepribadian sesungguhnya dari keduanya: Tony adalah orang yang pandai bersilat lidah dan angkuh, sedangkan Peter adalah bocah yang masih culun, norak, namun memiliki hati yang baik. Dan siapa juga yang tak mau melihat adanya scene tambahan dimana Stark mencoba menggoda Bibi May yang di tiap film tampil makin muda? (Rini Masriyah – www.harianindo.com)