Roma – Jika Anda berencana untuk berkunjung ke Roma, Italia, sempatkanlah untuk berkunjung ke Masjid Agung Roma. Pasalnya, masjid megah yang dibangun dalam waktu 20 tahun ini termasuk ‘mukzijat’ di tengah peradaban Katolik.

Masjid Agung Roma Berdiri Megah di Tengah Peradaban Katolik

Di zaman diktator Benito Mussolini pada periode 1922-1943, pembangunan masjid sempat ditentang dan dilarang di Italia. “Takkan pernah ada masjid yang berdiri di Roma, selama tidak ada gereja di Mekkah,” ancam Mussolini kala itu.

Namun Masjid Agung Roma akhirnya dapat berdiri megah berkat kerja sama 23 negara mayoritas Islam. Keterlibatan negara-negara Islam tersebut terlihat dari prasasti yang diabadikan dalam plakat marmer puting di dinding dekat tangga utama masjid. Masjid ini sendiri mulai dibangun pada tahun 1975 dan selesai dibangun pada 1995 tersebut.

Masjid ini berbentuk kotak, dengan kubah utama yang besarnya lima kali lebih besar dari kubah lain yang mengelilinginya. Kubah tersebut berwarna abu-abu yang sengaja dipilih agar dapat menahan sengatan matahari.

Arsitek masjid ini bernama Paolo Portoghesi yang merupakan warga asli Italia ini mendesain masjid yang berdiri megah di lahan 29.915 meter persegi ini dengan gaya Roman dan Islam.

Ketika Anda memasuki ruangan utama masjid, maka Anda akan melihat detail kemegahan khas bangunan Romawi kuno. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)