Jakarta – Beberapa waktu lalu, terkuak kasus calon jamaah haji yang memakai paspor Filipina. Berdasar informasi, ada 177 WNI yang terlibat. Mereka kini ditahan kantor imigrasi setempat. Ratusan calon jamaah haji tersebut berasal dari Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Kalimantan Utara, Jawa Barat, Jambi, Riau, Sumbawa, DI Yogyakarta, Banten, serta Lampung.

JK Tegaskan Filipina Lebih Beruntung Lantaran Jumlah Peduduk Lebih Sedikit

Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), kejadian ini tidak terlepas dari adanya ketentuan kuota per 1 mil yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi. Filipina pun lebih beruntung dibandingkan Indonesia karena memiliki jumlah penduduk yang lebih sedikit.

”Kuota yang diberikan oleh (pemerintah) Saudi berdasarkan jumlah penduduk muslim, itu 1 per mil dari seluruhnya penduduk. Kuotanya kita mestinya misalnya 210 dari 210 juta penduduk, dikurangi 20 persen karena perbaikan masjid. Jadi tinggal 170-an. Nah kita yang daftar jutaan jadi harus nunggu,” kata JK saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta, Minggu (28/8/2016).

”Kalau di Filipina enggak sampai segitu. Kan syaratnya sama di setiap negara, 1 per mil,” tambahnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)