Jakarta – Beberapa hari ini publik dibuat terkejut dengan tertangkapnya Gatot Brajamusti atau Aa Gatot karena kepemilikan narkoba di sebuah kamar hotel di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Sebelum tertangkap Aa Gatot baru saja terpilih kembali menjadi Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) periode berikutnya dalam Kongres PARFI di Mataram.
Terkait tertangkapnya Ketua Umum PARFI karena narkoba, komedian dan aktor senior Indro Warkop mengaku sangat kecewa.
“Narkoba menjadi andil untuk perusakan bangsa ini. Mereka mau merusak bangsa kita,” ujar Indro saat ditemui di gala premier Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1, di Jakarta, Jumat (2/9/2016).
Saat ditanya tentang kedudukan Aa Gatot sebagai orang nomor satu di PARFI, Indro mengaku tidak peduli karena siapapun orangnya yang terlibat narkoba harus dicopot dari jabatannya.
“Saya enggak peduli, saya enggak tahu,” ungkap pria yang lahir di Purbalingga, 58 tahun yang lalu ini.
“Kalau organisasi, mau PARFI kek, apa kek. Ini kan masuknya pada kriminal, ya harus ganti,” tambah Indro.
Pentolan grup Warkop DKI ini mengaku dirinya bukan anggota PARFI sejak 1999 dan tidak bersedia bergabung dengan PARFI.
“Padahal saya bukan anggota PARFI. Saya anggota PARFI ketika dulu PARFI menjadi wajib. Ketika semua film harus ada rekomendasi dari PARFI. Kemudian zaman berubah tahun 1999, itu keluar kita. Sengaja enggak daftar ulang karena kita enggak mau memperpanjang,” ungkap Indro.
Bagi komedian yang juga ikut terlibat dalam film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 ini PARFI bukan merupakan organisasi yang bagus.
“Dulu zaman Orde Baru, PARFI enggak jelas juga itu apa. Kalau misalnya kita ada apa-apa, dibelain? Enggak juga kan. Jadi buat kami, ketika tidak pakai PARFI kami bisa syuting, ya ngapainjuga gitu kan,” tutur Indro.
Karena dirinya bukan anggota dari PARFI maka Indro mengaku tidak peduli dengan apa yang akan terjadi dengan PARFI.
(Samsul Arifin)