Harian IndoSurabaya – “Sekali lagi ini hubungannya dengan Allah, dengan Tuhan YME. Ini nggak mudah dengan jabatan itu. Teman-teman boleh percaya atau tidak, saya bersumpah demi Allah, aku tidak pernah berani berdoa untuk memilih supaya jadi (Gubernur DKI Jakarta). Ini karena sekarang sangat berat amanah ini. Aku sendiri, aku bisa membuat surat yang buat orang lain menderita dan buat surat semua orang senang. Namun semua, mari kita serahkan kepada Tuhan, karena saya sudah tidak bisa lagi bertahan dengan saya punya prinsip. Saya harus perangi untuk kepingin.”
Pernyataan di atas berasal dari Wali kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) yang ditemui awak media di rumah dinasnya di Surabaya pada Senin (19/9/2016).
Risma pun mengambil contoh ketika melakukan kampanye selama dua kali pada Pilkada (Pilwali) Surabaya. Risma mengaku tidak pernah dalam kampanyenya menyuruh warga agar memilihnya sebagai wali kota.
“Saya tidak pernah meminta warga memilih saya. Boleh dicek, pernahkah aku turun dalam kampanye menyatakan, pilihlah aku. Ini pantang buat aku, karena konsekuensinya sangat berat bagi aku. Jadi aku sudah bertekad bulat tidak berada di tataran berkeinginan. Bahkan berpikir untuk kepingin itu saja tidak boleh,” ujar Risma.
Ketika diberi pertanyaan terkait kemungkinan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri tidak akan memerintahkannya maju ke Pilgub DKI 2017, Risma dengan tegas menyatakan, bahwa Megawati sepakat dengan alasannya agar tidak dicalonkan pada Pilgub DKI.
“Ya, saya yakin dan sudah jelaskan ke Bu Mega dan beliau sepakat. Keinginnan saya juga didengar Ibu. Dulu waktu saya nggak mau jadi menteri ibu juga sepakat. Kalau tidak karena Tuhan, semua itu tidak akan pernah ada (terjadi),” ujar Risma.
“Bu Mega sendiri sudah sepakat bahwa tidak, tetapi kan nggak ada yang bisa ngatur kehendak yang di atas. Saya pikir manusia tidak ada yang bisa ngatur kalau Allah berkehendak,” ujar Risma mulai melunak dan percaya bahwa Bu Mega bisa jadi ‘tahu takdir’ ujarnya. (Yayan – www.harianindo.com)
