Harian IndoJakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ingin memperkuat sektor penerbangan sipil. Karena itu, dia melakukan pemaparan usaha Indonesia untuk bergabung dalam anggota Dewan International Civil Aviation Organization (ICAO). Jika berhasil, penerbangan sipil Indonesia bakal lebih kuat.
Sejak beberapa hari terakhir, Indonesia sibuk menggalang dukungan dari dari sejumlah negara. Salah satu lemahnya diplomasi aviasi Indonesia yakni jumlah penerbangan dari luar negeri ke Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), yang kalah jauh ketimbang bandara hub negara lain seperti Singapura, Bangkok, dan Kuala Lumpur.
“Kalau kita bicarakan Bandara Soekarno-Hatta, kalah dengan negara lain, cuma 37 destinasi (kota di luar negeri). Itu harus kita akui kekalahan kita dalam diplomasi aviasi, kalau menurut saya kekalahan itu menjadi cambuk,” ucap Budi di kantor Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2016).
“Karena dengan diplomasi aviasi yang baik, kita bisa mendorong turisme kita dengan baik. Katakan, (Bandara) Soekarno-Hatta dan Bali, proporsi ke luar negeri meningkat dua kali lipat, maka itu akan meningkatkan turis (asing) di Indonesia,” tambahnya.
Penguatan posisi diplomasi Indonesia dalam penerbangan sipil, menurut Budi, salah satunya dilakukan dengan menjadi anggota Dewan ICAO. Menurut mantan Dirut Angkasa Pura II tersebut, beberapa negara sudah menyatakan mendukung Indonesia menjadi anggota Dewan ICAO.
“Banyak sekali, hampir 90 persen katakan yes, nggak tau di dalam hati, kita doakan saja. Tadi pagi konfirmasi dari Ingris. Sekarang dari Swedia, kemarin Spanyol itu langsung ke saya. Sebenarnya semua vote kita banyak. Kita doakan, tidak usah gembar-gembor pasti dapat, tetapi pasti berjuang,” tutupnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)
