Blitar – Basuki Tjahaja Purnama selaku Calon gubernur DKI Jakarta petahana yang diusung oleh PDIP, sempat dikaitkan dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Memang ketika itu, Ahok belum resmi diusung oleh PDIP sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2016.
“Ketika PDIP digoreng, dengan Ibu Risma dihadapkan Ahok, saya diam saja. Bayangkan keduanya petahana dari PDIP, kenapa yang ribut justru parpol lain?” Kata Megawati, di Blitar, Senin (10/10/2016).
Dalam menanggapi persoalan tersebut, Megawati lebih memilih untuk diam. PDIP sendiri dijelaskan oleh Megawati, memiliki konsep Tiga Pilar Partai sebagai penyokong utama partai. Diantaranya adalah struktur partai, kader di eksekutif, dan kader di legislatif. Megawati menginginkan bahwa semua unsur PDIP harus bergerak guna memenangkan Ahok-Djarot.
“Saya kira lebih penting, ketika saya daftar ke KPUD, Tiga Pilar Partai mengerti, bahwa kita harus menangkan pilkada ini. Ada 101 pilkada, termasuk yang di Ibu Kota,” kata Megawati.
“Kami selalu arahkan mereka untuk bergotong-royong. Kami berkeyakinan, yang paling utama dari parpol adalah idealisme dan ideologi. Soliditas selalu harus diwujudkan sehingga ideologi bisa diterapkan. Di situlah kami harus bergotong royong,” jelas Megawati.
“Alhamdulilah, dari pilkada 2014 sampai sekarang. Nanti puncaknya di 2019 saat pilpres. Kami terus menerus melaksanakan konsolidasi itu.”
(bimbim – www.harianindo.com)