Jakarta – Dunia maya atau Internet memang menakjubkan. Para pelopor di lembaga ARPA Departemen Pertahanan Amerika Serikat, pada tahun 1969 yang telah mengembangkan proyek jaringan komputer. Melalui jejaring itu, setiap manusia di seluruh pelosok bumi dimungkinkan untuk saling terhubung.

Penghasutan Lewat Medsos, Berita Tempo Diplintir Oleh Oknum Pengguna Twitter

Tim Berners Lee lah yang menemukan world wide web, “jendela internet” yang memungkinkan setiap manusia di manapun berada bisa saling berinteraksi di jagad maya dengan nyaman. Internet memang telah menjadi ruang partisipasi publik yang paling luas sepanjang peradaban manusia. Kini setiap orang sudah tidak lagi hanya menjadi konsumen informasi yang pasif, tapi juga produsen informasi yang aktif.

Akan tetapi, banyak sekali informasi yang kita konsumsi di internet baik itu benar maupun tidak benar adanya. Terkadang, kita juga ikut menyebarkan informasi yang kita tidak ketahui dengan pasti kebenarannya. Tak soal jika informasi yang disebar adalah benar adanya. Namun, apabila informasi yang turut kita sebar adalah informasi yang menyesatkan, hal tersebut bisa berbahaya.

Seperti halnya yang belum lama ini beredar luas di media sosial, sebuah berita kompas.com yang telah dimodifikasi oleh seseorang dan disebarkan di media sosial oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab. Berita “hoax” tersebut kemudian menjadi viral di media sosial. Sejumlah akun di media sosial lantas menyampaikan pandangan mereka dan mencaci Ahok berdasarkan gambar yang tidak benar itu.

Gambar screenshot berita tersebut diedarkan di twitter oleh akun @TweetParpol. Judul berita dalam gambar hoax itu (gambar kiri) adalah “Ahok: Kamu Kira Kami Niat Bangun Masjid, Naikkan Haji Marbut?” Judul itu telah dimodifikasi dan penyebaran yang dilakukan oleh akun @TweetParpol berpotensi menyulut kebencian dari mereka yang mengira bahwa Ahok benar mengeluarkan pernyataan itu.

Baca Juga : Lembaga Survey Yang Menyebut Elektabilitas Ahok Anjlok Ternyata Belum Terdaftar

Ternyata, berita sebenarnya adalah “Ahok: Kamu Kira Kami Bohong Bangun Masjid, Naikkan Haji Marbut?”. Kata “bohong” pada judul itu diganti menjadi “niat”. Maknanya sama sekali berbeda.

(bimbim – www.harianindo.com)