Harian IndoCirebon – Salah satu Pondok Pesantren tertua di Indonesia, Buntet Pesantren, mengimbau para santrinya untuk tak mengikuti aksi demonstrasi di Jakarta pada 2 Desember 2016 (212).
Hal tersebut disampaikan oleh pengasuh Buntet Pesantren, KH Adib Arsyad, ketika menerima kunjungan Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Syafruddin, Jumat (25/11/2016).
“Kami para kiai, mengimbau kepada ulama, ustad serta alumni Buntet Pesantren yang jumlahnya ratusan ribu untuk tidak berangkat ke Jakarta,” kata Adib.
Adib berpendapat, setiap persoalan tidak harus ditanggapi dengan unjuk rasa. Adib pun berujar ada dua alasan mengapa pengasuh Buntet Pesantren tidak menganjurkan santri serta alumninya untuk mengikuti demonstrasi di Ibu Kota.
“Ahok itu kecil. Masak dikeroyok ratusan ribu, gak pantes,” kata Adib.
Adib bahkan mengutip kisah nabi Musa AS serta Nabi Harun AS yang diperintahkan Allah SWT untuk mengingatkan Firaun.
“Kita sendiri tahu Firaun itu bagaimana, bahkan mengklaim dirinya sebagai Tuhan,” kata Adib.
Tapi kedua nabi tersebut justru diperintahkan untuk mengingatkan dengan bahasa dan tutur kata yang santun dan halus, bukan dengan ucapan-ucapan yang kasar. Dengan bahasa yang halus serta santun, diharapkan orang yang diingatkan bisa sadar.
Baca juga: Ahok Minta Doa Pendukungnya Agar Bisa Menjaga Tutur Kata
“Kita ambil contoh dari situ,” kata Adib. (Yayan – www.harianindo.com)
