Washington DC – Baru-baru ini, beredar tiga surat ancaman yang dikirimkan ke masjid di California, Amerika Serikat. Hal tersebut membuat Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR) telah meminta kepada pihak kepolisian untuk meningkatkan keamanan di masjid. Isi dari surat tersebut merupakan tulisan tangan yang menyatakan bahwa Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump akan memperlakukan umat muslim disana seperti yang telah Hitler lakukan kepada orang-orang yahudi di masa lampau.
“Hari pembalasan telah tiba. Ada polisi baru di kota (Donald Trump). Dia akan menyapu Amerika dan membuatnya bersinar kembali. Dia akan memulainya dari orang muslim. Dia akan melakukan apa yang telah dilakukan Hitler kepada orang yahudi di masa lalu kepada orang muslim sekarang. Jadi, bagi Anda orang muslim, segera kemasi barang Anda dan keluar dari sini. Surat ini ditandatangani oleh orang-orang Amerika untuk membuat Amerika lebih baik,” begitu isi surat tersebut, seperti dilansir dari laman Slate, Selasa (29/11/2016).
Dalam sepekan terakhir ini, surat ancaman tersebut dikirim ke Pusat Islam Long Beach, Pusat Islam Claremont, dan Pusat Islam Evergreen di San Jose. Surat mengerikan tersebut ditujukan kepada anak-anak Setan dan menyebut muslim sebagai orang keji dan kotor yang menyembah Iblis.
Sedangkan direktur eksekutif CAIR-LA, Hussam Ayloush, menegaskan bahwa surat ancaman tersebut berkaitan dengan retorika kampanye Trump yang penuh makna kebencian kepada umat islam dan menyulut kemarahan dari para pendukung Trump terhadap muslim.
“Kampanye retorika Trump sangat tidak bertanggung jawab dan sarat kebencian. Ini seperti bahan bakar yang kemudian mengobarkan api kebencian dan kemarahan dari pendukung Trump kepada orang muslim,” kata Aylous.
Aylous juga meminta kepada pihak kepolisian agar penyelidikan terhadap insiden ini segera dilakukan untuk menegakkan hukum terkait tindakan intimidasi agama. Pimpinan CAIR area San Francisco, Zahra Billoo, juga menyatakan hal serupa. Ia menilai bahwa penting bagi para politisi untuk mengatasi Islamofobia di wilayah AS. CAIR juga menyebut, ada lebih dari 100 insiden anti muslim terjadi di AS hingga saat ini.
Baca Juga : Polisi Berhasil Menguak Identitas Penyerang Kampus Ohio
“Kami mendesak pihak penegak hukum setempat untuk bekerja dengan para pemimpin komunitas muslim untuk menjamin keselamatan semua rumah ibadah,” kata Billoo.
(bimbim – www.harianindo.com)