Jakarta – Baru-baru ini, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq menegaskan bakal mengerahkan sejuta massa untuk turun ke jalan menolak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Gubernur DKI. Ia mengatakan akan melakukan hal tersebut ketika menjelang hari pencoblosan pada Pilkada DKI 2017 pada (15/2/2017) mendatang.
“Insya Allah seminggu sebelum Pilkada digelar, kita akan gelar aksi sejuta umat di Jalan Thamrin hingga Patung Kuda untuk mengingatkan umat Islam di Jakarta. […] agar energi 212 menggelora lagi di Jakarta,” tegas Habib Rizieq saat Peringatan acara Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang diinisiasi DPP FPI di Jl. Raya KS Tubun Petamburan, Tanah Abang Jakarta Pusat (markas DPP FPI), dini hari tadi.
Acara Peringatan maulid Nabi tersebut mengambil tema “Dengan Hikmah Maulid Akbar Sang Pemimpin Dunia dan Akhirat Nabi Muhammad S.A.W. Tegakkan Keadilan Di NKRI, NKRI Damai Tanpa Penista Agama”. Kegiatan tersebut diikuti oleh kurang lebih ribuan massa FPI dan turut dihiasi dengan spanduk-spanduk yang bertuliskan “Tangkap Penista Agama. Ganyang PKI, Ayo Tegakkan Hukum, Presiden Jangan Lindungi Ahok”.
Rizieq memprediksi bahwa aksi tersebut akan digelar antara tanggal 9 Februari atau 10 Februari 2016. Ia menjelaskan bahwa aksi 411 tuntutannya membela Islam dari penistaan, aksi 212 membela Alquran dari penistaan dan berikutnya menerapkan isi Al Maidah 51. Ia turut menegaskan agar Al Maidah 51 dimasukkan dalam konstitusi dan UUD 45.
“Kita akan baca ayat-ayat Al Quran. [,,,] Kita akan jalan kaki dari Bundaran HI sampai Patung Kuda, Jakarta jangan kalah dengan yang dari Cianjur,” ucap dia.
Rizieq melanjutkan bahwa pihaknya akan taat hukum lantaran pada tanggal 11 Februari sudah masuk Minggu tenang menjelang Pilkada DKI 2017. Dia menyindir terkait tentang aksi tandingan 412 yang digelar oleh orang-orang partai yang justru tidak mengindahkan hukum yang berlaku.
Baca Juga : Pengamat Menyebut GNPF MUI Buang Waktu Kalau Kerahkan Massa di Sidang Ahok
“Aksi tandingan 412, ini kacau tidak? Di sana ada Partai Golkar, Partai Nasdem, ada juga PPP Djan Faridz. Ini undangan belum revolusi, ini pemanasan revolusi, karena sidang belum selesai. Siap datang atau tidak?!,” katanya berapi-api.
(bimbim – www.harianindo.com)