Jakarta – Sudah dua kali Agus Harimurti Yudhoyono tak menghadiri undangan stasiun TV nasional untuk debat kandidat Pilkada DKI 2017. Hal tersebut memang menjadi komitmen Agus di awal, yakni ia hanya akan datang dalam debat yang diadakan oleh KPUD karena sifatnya wajib.

Absen Dari Debat Cagub DKI Adalah Bagian Dari Strategi Agus ?

Dalam debat informal di TV, hanya Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan saja yang hadir. Agus mengaku lebih memilih menggunakan waktu untuk menjumpai pemilih, ketimbang pasang wajah di TV beradu argumen dengan kubu lain.

Tak hadirnya Agus dalam debat tersebut pun lantas menjadi sorotan publik. Bagi pendukung, mendatangi konstituen lebih penting, sedangkan kubu lawan menilai langkah anak mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini demi menjaga citra lantaran takut dibanting oleh kelihaian Anies dalam beretorika dan pengalaman Ahok dalam memimpin.

Kita tentu tidak akan mau bertanding jika hanya untuk kalah, apalagi Agus yang sudah mengorbankan banyak hal untuk Pilgub ini. Seorang pelatih tinju kelas bantam tidak akan mengizinkan anak asuhnya bertanding melawan juara kelas berat. Siapa pun penasehatnya, tentu tidak akan mengizinkan Agus dibantai oleh Anies dan Ahok.

Citra Agus harus diamankan, meskipun tak ikut bertanding juga bukan tanpa resiko, minimal dikritik. Akan tetapi, kritikan orang per orang tentu lebih bisa diterima ketimbang masyarakat yang melihat langsung kelemahan kandidat.

Tentu saja, Agus ingin mengamankan keunggulannya dalam survei. Hasil survei yang dikeluarkan oleh Charta Politika menempatkan pasangan Agus-Sylviana berada di urutan teratas dengan 29,5 persen suara, Ahok-Djarot 28,9 persen, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno 26,7 persen. Sedangkan, responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 14,9 persen.

Ketimbang menghadiri debat yang diselenggarakan oleh TV, Agus memang lebih baik latihan untuk debat kandidat resmi. Tak perlu berharap banyak, asalkan tidak terlalu kelihatan unyu-unyu di hadapan Ahok dan Anies itu sudah sangat bagus.

Selain undangan di TV, Agus juga sembunyi dari undangan debat dari para akademisi di kampus Universitas Islam Negeri Jakarta dan para aktivis di Gedung Joang. Pantas jika Hastag #AHYTakutDebat pun menjadi trending topik di Twitter. Jadi, menghindari debat guna minimalisasi dampak buruk adalah cara yang sangat rasional. Tiga ronde debat wajib di KPUD bakal cukup membuat Agus ngos-ngosan, buat apa coba-coba bertanding dua belas ronde.

Baca Juga : Nana Riwayati Menjawab Tudingan Settingan Saat Peluk Ahok

Mungkin saja hal tersebut yang dimaksud oleh Agus dengan strategi defense alias bertahan. Kita semua tahu, salah satu cara bertahan adalah bersembunyi. Jika cara tersebut berhasil mengantarkan Agus ke kursi DKI 1, bukan mustahil jika strategi petak umpet akan masuk ke dalam kamus politik Indonesia.

(bimbim – www.harianindo.com)