Home > Ragam Berita > Ekonomi > Desain Uang Rupiah Baru Menjadi Sorotan Negara Lain

Desain Uang Rupiah Baru Menjadi Sorotan Negara Lain

Jakarta – Desain baru dari uang kertas rupiah tidak hanya menarik perhatian masyarakat Indonesia. Tampil dengan lebih simpel dan sederhana, uang baru rupiah juga memancing rasa ingin tahu warga dari negara lain.

Desain Uang Rupiah Baru Menjadi Sorotan Negara Lain

Pada saat netizen tanah air memperdebatan soal tampilan rupiah yang terlihat mirip mata uang negara Tiongkok, Yuan, media asing turut menyoroti desain dan gambar uang baru tersebut.

Seperti dilansir dari Latitudes, Rabu (21/12/2016), media asing tersebut bahkan menelusuri asal muasal penggunaan kata rupiah sebagai nama mata uang Indonesia. Laman itu menyebut rupiah berasal dari bahasa Sansekerta, rupya, yang berarti perak.

Kata rupiah ini diperkenalkan pertama kali pada abad ke-16 di India Utara. Koin ini terbuat dari perak dan digunakan untuk nama mata uang, yaitu rupee (India) dan rupiah (Indonesia).

Sebelum masa kemerdekaan, mata uang yang digunakan adalah gulden Hindia Belanda. Nah, saat Indonesia merdeka, rupiah diperkenalkan sebagai mata uang Indonesia, pada perang kemerdekaan tahun 1945-1949, rupiah punya beberapa versi. Kini, setiap 10 tahun sekali, rupiah desain baru dirilis oleh bank sentral Indonesia, Bank Indonesia. (Yayan – www.harianindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Hari Ini Pertalite dan Pertamax Naik Harga

Hari Ini Pertalite dan Pertamax Naik Harga

Jakarta – Pertamina akhirnya elakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM), jenis Pertamax, Pertalite, dan ...

12465455_10205256660160520_652338149_o

Follow Kami Di Line @harianindo Friends Added

Portal Berita Indonesia

Saran dan Masukan Selalu Kami Tunggu Untuk Kami Membangun Portal Media Ini Agar Bisa Menjadi Lebih Baik Lagi. Hubungi Kami Jika Ada Saran, Keluhan atau Masukan Untuk Kami. Untuk Pemasangan Iklan Silahkan Kontak Kami di Page Pasang Iklan.

Aktual, Faktual dan Humanis