Home > Ragam Berita > Nasional > Polisi Awali 2017 Dengan Penangkapan Perampok Sadis di Pulomas

Polisi Awali 2017 Dengan Penangkapan Perampok Sadis di Pulomas

Jakarta – Salah seorang Buronan yang ikut melakukan aksi perampokan di Pulomas, Jakarta Timur, pada (26/12/2016), Ridwan Sitorus alias Ius Pane berhasil ditangkap di Medan. Penangkapan Ius tersebut dinilai merupakan sebuah kado tahun baru 2017.

Polisi Awali 2017 Dengan Penangkapan Perampok Sadis di Pulomas

Irjen Pol M Iriawan Kapolda Metro Jaya memperlihatkan foto dua pelaku perampokan Pulomas

“Ius Pane enam hari (ditangkap), target waktu masih terpenuhi. Hadiah tahun baru untuk teman media,” kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M. Iriawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (1/1/2017).

Iriawan menuturkan bahwa pengejaran anak buah dari bos rampok Ramlan Butarbutar tersebut lantaran Ius memang berpencar dengan komplotannya. Tertangkapnya Ius tanpa ada perlawanan berarti pun membuat Iriawan merasa senang.

“Dengan demikian maka tuntas semua pelaku perampokan dan pembunuhan sudah kami bisa ungkap semua,” jelas dia.

“Kemudian kami rencana akan merilis secara lengkap peristiwa tersebut hingga lurus,” papar Jenderal bintang dua itu.

Pada (26/12/2016), Ramlan Butarbutar beserta anak buahnya yakni Erwin Situmorang, Ridwan Sitorus, dan Alfins Bernius Sinaga beraksi. Mereka menyatroni rumah seorang pengusaha, Dodi Triono di Pulomas. Tak cuma merampok harta benda, komplotan perampok kambuhan tersebut juga menyekap seluruh orang yang berada di dalam rumah ke dalam kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter. Aksi mereka tersebut berakibat fatal.

Pasalnya, enam dari 11 orang yang disekap di kamar mandi oleh komplotan Ramlan tersebut tak dapat bertahan hidup lantaran kekurangan oksigen. Korban itu masing-masing adalah Dodi (pemilik rumah), Diona Arika Andra Putri (anak pertama Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (anak ketiga Dodi), Amel (teman Gemma yang sedang menginap), Sugianto (sopir), dan Tasrok (sopir).

Sedangkan lima korban lainnya bisa diselamatkan. Mereka adalah Zanetta Kalila Amaria (anak kedua Dodi Triono), Fitriani, Emi, Nursanti alias Santi, dan Windy. Ramlan dan Erwin Situmorang ditangkap polisi pada Rabu, (28/12/2016. Kedua buronan tersebut dicokok di rumah yang dikontrak Ronal Butarbutar, adik Ramlan, di Jalan Kalong, Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat.

Ramlan Butarbutar pun tewas ditembak oleh petugas lantaran mencoba melawan ketika ditangkap. Erwin pun juga ditembak namun dirinya masih hidup dan kini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Said Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur. Tak lama kemudian, polisi pun berhasil menciduk Alfins Bernius Sinaga.

Ia ditangkap pada (28/12/2016) malam, di Perumahan Vila Mas, Bekasi, Jawa Barat. Alfins juga ditembak di bagian kaki. Alfins berperan sebagai sopir ketika kelompok Ramlan beraksi di rumah Dodi Triono. Polisi juga mengamankan Ronal, adik Ramlan. Ia diduga menyembunyikan sang kakak dan anak buahnya, Erwin, di Bekasi.

Baca Juga : PBHSI Kritik Polisi Yang Dinilai Lamban Tangangi Pelaporan Atas Habib Rizieq

Pada (1/1/2017) pagi, Ridwan yang sempat buron dicokok saat hendak menaiki bus di Pul Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) Medan, Sumatera Utara. Erwin, Alfins, dan Ridwan pun kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum.

(bimbim – www.harianindo.com)

x

Check Also

Amien Rais Muncul Dalam Sidang Buni Yani

Amien Rais Muncul Dalam Sidang Buni Yani

Bandung – Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Prof Amien Rais, menyampaikan orasinya dalam aksi unjukrasa dukungan ...