Harian IndoJakarta – Mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan dengan Presiden Jokowi untuk bicara blak-blakan mengonfirmasi terkait isu miring yang ditujukan padanya. Jokowi tak keberatan jika ada permintaan langsung dari SBY.
Susilo Bambang Yudhoyono
“Bolak-balik kan dibilang (ke wartawan, –red). Waktunya akan diatur, tetapi kalau ada permintaan,” kata Jokowi kepada wartawan seusai pembukaan Konferensi Forum Rektor Indonesia 2017 di Jakarta Convention Center, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (2/2/2017).
Baca juga :
Soal apakah sudah ada permintaan dari SBY atau belum, Jokowi menyerahkan kepastiannya kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
“Tanyakan ke Mensesneg, bukan saya,” kata Jokowi. Mensesneg, yang berada di samping Jokowi, hanya tersenyum.
Apabila SBY mengirimkan permintaan kepada pihak Kepresidenan, Jokowi akan mengakomodir keinginan SBY. “Kan saya bilang, waktunya akan diatur. Jelas kan?” pungkas Jokowi.
SBY ingin bertemu dengan Jokowi untuk mengkonfirmasi berbagai isu. Dia merasa dituduh menggerakkan aksi 411, mendanai, serta menunggangi. Ada lagi, dia merasa dituduh menyuruh pengeboman Istana Merdeka dan mendalangi makar. Teranyar, dia merasa disadap saat berkomunikasi lewat telepon. Isu sadap-menyadap ini dikaitkan hubungannya dengan Ketua Umum MUI Ma’ruf Amin.
“Sayang sekali, saya belum berkesempatan bertemu Presiden Jokowi. Kalau bisa bertemu, saya ingin bicara dengan beliau blak-blakan siapa yang beri info intelijen kepada beliau, aksi 411, menunggangi, pemboman, dan urusan makar. Saya ingin melakukan klarifikasi secara baik, dengan niat dan tujuan yang baik, supaya tidak menyimpan, baik saya dan Pak Jokowi, prasangka, praduga, perasaan enak-tidak enak, dan saling curiga,” tutur SBY di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2) kemarin.
(bimbim – www.harianindo.com)
