Home > Ragam Berita > Ekonomi > Program Rumah DP 0 Anies-Sandi Wajibkan Warga Cicil Rp 2,3 Juta Selama 20 Tahun

Program Rumah DP 0 Anies-Sandi Wajibkan Warga Cicil Rp 2,3 Juta Selama 20 Tahun

Jakarta – Gagasan down payment (DP) Rp 0 untuk mendapatkan rumah banyak mendapatkan pertanyaan. Program yang digagas oleh paslon Anies Baswedan dan Sandiaga Uno itu pun banyak diserang oleh netizen yang sadar jika ketersediaan lahan di Jakarta sudah minim.

Program Rumah DP 0 Anies-Sandi Wajibkan Warga Cicil Rp 2,3 Juta Selama 20 Tahun

Anies-Sandi

Seperti dilansir dari web resmi Anies-Sandi www.jakartamajubersama.com, Sabtu (25/2/2017) properti yang dimaksud dalam program rumah DP Rp 0 ini berbentuk hunian vertikal sederhana subsidi pemerintah dengan harga sekitar Rp 350 juta.

Sasaran utama dari program tersebut adalah warga Jakarta yang berpenghasilan maksimal Rp 7 juta setiap bulan dan belum memiliki properti sendiri. Termasuk para pekerja informal yang selama ini kesulitan untuk mendapatkan fasilitas kredit, karena tipe penghasilan yang tidak tetap seperti pekerja formal.

Berikut kami hadirkan ilustrasi dari program DP Rp 0 yang digagas Anies Sandi bila terpilih pada putaran kedua Pilgub DKI Jakarta.

Rumah susun FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) seharga maksimal Rp 350 juta, bagi seseorang berpenghasilan maksimal Rp 7 juta. Pokok pinjaman (tanah dan bangunan) = Rp 350 juta.

Dalam keadaan normal, konsumen harus membayar DP 15 persen (15 persen x Rp 350 juta = Rp 53 juta). Hal ini tentu memberatkan. Dengan demikian, DP tersebut tidak perlu dipenuhi oleh konsumen, namun ‘ditalangi’ oleh pemprov dan konsumen melunasinya dalam cicilannya. Untuk mendapatkan fasilitas ini, konsumen harus memenuhi persyaratan berikut:

1. Warga DKI Jakarta.
2. Kredit untuk rumah pertama, dan digunakan sebagai rumah tinggal.
3. Menunjukkan bahwa selama 6 bulan terakhir, dia telah menabung sebesar Rp 2,3 juta setiap bulannya di Bank DKI. Hal ini untuk membuktikan bahwa konsumen mampu membayar cicilan, juga sebesar Rp 2,3 juta ketika mengikuti program.

Bagi kelompok berpenghasilan tetap melampirkan bukti penghasilan, dan bagi kelompok berpenghasilan tidak tetap melampirkan keterangan penghasilan yang ditandatangani lurah.

Jika lolos penilaian, konsumen mencicil sebesar Rp 2,3 juta, selama 20 tahun (asumsi bunga bank 5 persen untuk FLPP).

Ketika ditemui setelah melaksanakan ibadah shalat Jumat di Al Ikhsan kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Anies pun menjelaskan rencana program tersebut. “Rumah itu ada dua tipe, ada yang rumah tapak (landed house), ada yang rumah susun (vertical housing),” kata Anies di Jakarta Utara, Jumat (24/2/2017).

Anies menjelaskan program tersebut bukan merupakan penyediaan rumah secara fisik. Melainkan pengaturan pembiayaan dalam memiliki hunian bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Misalnya Kredit Pembiayaan Rumah (KPR) dan Kredit Pembiayaan Apartemen (KPA).

Baca juga: Inilah Yang Ditawarkan RI Saat Raja Saudi Berkunjung Ke Indonesia

“Ini bukan rumahnya tapi pembiayaannya, bisa macam-macam dalam bentuk akte rumah tapak ataupun rumah susun. Jadi jangan sampai diasosiasikan sebagai program buat rumah, tidak kami tidak buat rumah tapi pembiayaan. Nanti itu ada KPA, KPR dan lain-lain,” jelas Anies. (Yayan – www.harianindo.com)

x

Check Also

Inilah Yang Ditawarkan RI Saat Raja Saudi Berkunjung Ke Indonesia

Inilah Yang Ditawarkan RI Saat Raja Saudi Berkunjung Ke Indonesia

Jakarta – Wapres Jusuf Kalla (JK) mengklaim jika Indonesia siap untuk berbagai potensi sektor non-migas ...

12465455_10205256660160520_652338149_o

Follow Kami Di Line @harianindo Friends Added

Portal Berita Indonesia

Saran dan Masukan Selalu Kami Tunggu Untuk Kami Membangun Portal Media Ini Agar Bisa Menjadi Lebih Baik Lagi. Hubungi Kami Jika Ada Saran, Keluhan atau Masukan Untuk Kami. Untuk Pemasangan Iklan Silahkan Kontak Kami di Page Pasang Iklan.

Aktual, Faktual dan Humanis