Jakarta – Masturbasi adalah perangsangan seksualitas yang sengaja dilakukan pada organ kelamin untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasan seksual.
Dilihat dari sisi kesehatan, masturbasi mempunyai efek negatif dan positif, berlaku baik bagi pria maupun wanita.
Pada saat melakukan masturbasi, tubuh melepaskan endorfin dan zat kimia lainnya sehingga menciptakan rasa kebahagiaan sekaligus menghilangkan stres.
Selain itu, efek menenangkan setelah melakukan masturbasi membuat seseorang dapat tidur dengan lebih nyenyak.
Bagi wanita, masturbasi juga dapat membantu mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi dan pasca menopause.
“Masturbasi menyebabkan aliran darah lebih besar ke daerah panggul, yang mempercepat waktu untuk mengurangi rasa sakit,” kata Dr Sandra LaMorgese PhD, penulis buku “Switch: Time for A Change”.
Wanita yang telah memasuki masa menopause akan terjadi penyempitan vagina sehingga hubungan seksual menjadi lebih menyakitkan. Dengan melakukan masturbasi maka pelumas yang keluar mengandung air dan membantu meningkatkan aliran darah ke organ intim wanita.
Efek positif lainnya, masturbasi bagi pria dapat memperkecil resiko terkena kanker prostat. Pria yang ejakulasi lebih dari lima kali per minggu akan menurunkan kadar toksin penyebab kanker prostat. Sedangkan bagi wanita, masturbasi dapat melawan infeksi saluran kemih sampai leher rahim.
Di lain sisi, masturbasi juga mempunyai efek negatif yang harus diperhatikan. Terlalu sering melakukan masturbasi, dalam jangka panjang dapat membuat seseorang menghindari hubungan intim dengan orang lain.
Masturbasi juga dapat merangsang respon pengingat di otak sehingga membuat orang kecanduan merasakan orgasme dengan cara masturbasi.
Selain itu, masturbasi membuat seseorang harus membutuhkan stimulasi yang lebih banyak dalam menikmati kehidupan seksnya dengan pasangan.
(samsul arifin – www.harianindo.com)