Home > Ragam Berita > Nasional > Lewat We Chat, Sepasang Kekasih Ini Tawarkan Gadis Remaja Pada Pria Hidung Belang

Lewat We Chat, Sepasang Kekasih Ini Tawarkan Gadis Remaja Pada Pria Hidung Belang

Jakarta – Memang beberapa tahun belakangan ini, praktek prostitusi online semakin menjamur di kota-kota besar, salah satunya adalah kota Pekanbaru. Yang membuat prihatin yakni kerap ditemukan anak di bawah umur yang dijajakan sebagai pekerja seks komersial di media-media sosial.

Lewat We Chat, Sepasang Kekasih Ini Tawarkan Gadis Remaja Pada Pria Hidung Belang

Ilusttrasi

Pihak aparat kepolisian dari unit Judisila Kejahatan dan Kekerasan Subdit III serta unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sundit IV Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Riau, membongkar kasus prostitusi online tersebut dengan melakukan penyamaran.

“Kami selidiki dengan melakukan under cover buy, penyamaran. Pesan korban (penjaja seks komersial) dalam sebuah hotel melalui muncikari,” ujar Kasubdit III Ditreskrimum Polda Riau AKBP Fibri Karpiananto dalam jumpa pers di Pekanbaru, Selasa (14/3/2017).

Pada Jumat (10/3/2017), ada tiga wanita muda yang kemudian diantar ke sebuah hotel berbintang di Pekanbaru. Masing-masing inisial ketiga wanita muda tersebut adalah L (24), W (19) dan SN, yang masih di bawah umur dengan usia 16 tahun. Setelah menyerahkan uang pemesanan Rp 2,4 juta, pihak aparat kepolisian yang menyamar langsung mengamankan enam orang.

Tak terkecuali ketiga wanita muda tersebut. Polisi turut mengamankan tiga orang lainnya yang mengantar ketiga perempuan tersebut ke hotel. Selain menyita uang tunai Rp 2,4 juta, aparat kepolisian juga menyita satu unit smartphone, yang digunakan untuk menjajakan ketiga perempuan muda tersebut secara online di media-media sosial.

Pihak kepolisian pun akhirnya menetapkan dua orang sebagai tersangka, sebagai muncikari, yakni DR (23) dan RK. Inisial yang terakhir, RK, merupakan seorang perempuan, yang juga masih di bawah umur dengan usia 17 tahun. DR dan RK menawarkan ketiga wanita tersebut melalui media sosial dengan tarif Rp 800 ribu untuk sekali kencan (short time).

Dari tarif tersebut, keduanya mendapatkan imbalan atau fee sebanyak Rp 200 ribu. Selain sebagai mucikari, RK juga seorang pekerja seks komersial (PSK). Diketahui bahwa RK juga menjajakan dirinya sendiri melalui aplikasi perpesanan di media sosial. DR dan RK, yang merupakan sepasang kekasih, menjajakan tiga perempuan muda tersebut melalui media sosial WeChat.

Baca Juga : Megawati Ingatkan DKI Tidak Sedang Menggelar Pemilihan Pemimpin Agama

“RK ini selain mucikari, ia juga menjual diri,” kata AKBP Fibri Karpiananto.

“Di akun WeChat yang dipakai, mereka pasang status ada cewek untuk di-booking. Ada tarif juga,” kata AKBP Fibri Karpiananto.

(bimbim – www.harianindo.com)

x

Check Also

Kolom Agama di KTP Kembali Disinggung Oleh Anggota DPR

Kolom Agama di KTP Kembali Disinggung Oleh Anggota DPR

Jakarta – Achmad Baidowi selaku Anggota Komisi II DPR RI akhirnya ikut berkomentar mengenai keputusan ...