Jakarta – Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyampaikan pidatonya di depan sejumlah tokoh, pendukung, dan para petinggi partai pengusung pasangan Anies-Sandi, pada Senin (3/4/2017) malam di Hotel Dharmawangsa, Jalan Brawijaya Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Sejumlah Tokoh Hadiri Pidato Kebangsaan Anies Baswedan

Beberapa tokoh yang nampak hadir dalam acara bertajuk “Pidato Kebangsaan Anies Rasyid Baswedan – Persatuan Indonesia” ini antara lain, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman, Hashim Djojohadikusumo, mantan Ketua MPR Hidayat Nurwahid, Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama, dan musisi Ahmad Dhani.

Dalam pidatonya, Anies Baswedan menyoroti soal ketimpangan sosial yang terjadi di Jakarta, terutama masih banyaknya masyarakat miskin yang tinggal di perkampungan-perkampungan padat penduduk.

“Saya pribadi merasakan ada fenomena ada yang harus diikhtiarkan, di Kampung Krukut itu padat sekali. Satu unit rumah ada 5 orang, 6 orang padat. Itu padat sekali, dan di ujung gangnya ada kamar mandi umum,” kata Anies.

“Kemiskinan di Jakarta dengan kesempitan, kemiskinan dengan polusi tinggi, tak punya pekerjaan, dan kemiskinan dengan kesepian. Beda dengan miskin dengan di daerah yang berkumpul dengan keluarga besar, sumber daya alam, dan kemiskinan dengan udara bersih. Itu beda sekali dengan di sini dengan kemiskinan yang penuh sesuatu yang ekstrem,” tambah Anies.

Anies juga memberikan perhatian terhadap kesalahan konseptual dalam memahami kebhinekaan.

‎”Ada kekeliruan konseptual yakni memperjuangkan kebhinekaan Indonesia. Karena kebhinekaan adalah fakta, maka tidak perlu diperjuangkan, tapi kita jaga kebhinekaannya,” jelasnya.

Karena itu, Anies berjanji bahwa dirinya dan cagub Sandiaga Uno akan berjuang mengatasi hal tersebut dengan kebersamaan.
(samsul arifin – www.harianindo.com)