Kairo – Sebuah bom meledak di dalam Gereja Koptik St. George, di Kota Tanta, Mesir, Minggu (9/4/2017), saat jemaat sedang melakukan ibadah Minggu Palem. Akibat dari ledakan tersebut, 25 jemaat tewas dan 70 lainnya luka-luka.
Hingga kini belum diketahui siapa yang bertanggungjawab terhadap peristiwa ini.
Minggu Palem sendiri merupakan hari Minggu terakhir yang dirayakan oleh umat Kristen sebelum masa sengsara Kristus di kayu salib.
Menurut data, selama ini umat Kristen Koptik memang selalu mengalami diskriminasi dan penindasan sejak jatuhnya rezim Hosni Mubarak pada 2011 lalu.
Pada bulan Desember lalu, sebuah serangan juga terjadi di Gereja Koptik di Kairo yang menewaskan 25 orang.
“Gereja Koptik dan rumah-rumah dibakar, anggota gereja ini sebagai kelompok minoritas mendapat serangan fisik. Selain itu, harta benda mereka pun dijarah,” demikian salah satu bagian dari laporan kelompok Amnesty International per Maret 2017.
Di Mesir sendiri, jumlah umat Kristen Koptik mencapai 10 persen dari 91 jutaa kjisa keseluruhan jumlah penduduk di Mesir.
(samsul arifin – www.harianindo.com)