Harian IndoACEH – Penyelewengan beras bantuan masyarakat miskin (Raskin) untuk 40 Gampong dalam Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya, Kamis (4/5) berhasil diungkap oleh Polres Nagan Ray.
Pelakunya ternyata merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS) dengan inisial BM (45 tahun). Ia bertugas sebagai penyalur beras Raskin di Kantor Camat Darul Makmur tahun 2014-2015 lalu.
AKBP Mirwazi, Kapolres Nagan Raya, menyampaikan, Raskin sejumlah 3.500 kg diduga telah diselewengkan pelaku, dan berdasarkan audit BPKP RI Perwakilan Aceh, hal tersebut menjadikan negara rugi sebesar Rp929.649.199.
Pelaku BM untuk sementara ini ditahan di Mapolres Nagan Raya guna menunggu penyerahan ke kejaksaan.
“Penahanan ini dilakukan agar tidak melarikan diri, juga tidak menghilangkan barang bukti dalam proses penyerahan ke kejaksaan nantinya,” kata Mirwazi saat ditemui beberapa waktu lalu.
Tak hanya BM, dalam kasus dugaan pengelapan Raskin ini ada tiga tersangka, dua tersangka lagi masih dalam proses pemberkasan.
Sebelumnya, menurut data, dalam kasus penyelewengan beras raskin tahun 2014, jumlah seharusnya yang ditebus dari Bulog yakni 1.085.700 Kg. Namun, yang diserahkan atau diterima di masyarakat hanya 1.002.345 Kg. Jadi, diperkirakan total kerugian negara sebesar Rp537.447.199.
Sedangkan pada tahun 2015, dengan jumlah Raskin yang tebus dari Bulog 1.025.385 Kg. Hanya diserahkan atau diterima masyarakat 367.065 kg, serta kerugian negara Rp 392.202.000.
Jika ditotal, kerugian negara dalam kasus Raskin di tahun 2014-2015 mencapai Rp929.649.199.
Baca juga: MUI Menilai Korupsi Pengadaan Alquran Bukan Bentuk Penistaan Agama
Motifnya, Raskin ini nantinya akan dijual oleh pelaku untuk mendapatkan keuntungan, dan hasilnya digunakan pelaku untuk membeli kebutuhan pribadinya. (Rere – www.harianindo.com)
