Home > Ragam Berita > Nasional > Ratusan Mahasiswa ISI Jogja Gelar Aksi Tolak HTI Masuk Kampus

Ratusan Mahasiswa ISI Jogja Gelar Aksi Tolak HTI Masuk Kampus

Yogyakarta – Sejumlah mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menggelar aksi penolakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) beraktivitas di kampus mereka dan menyebarkan paham anti-Pancasila. Aksi tersebut bermula dari dugaan kegiatan organisasi ini telah berlangsung lama di kampus.

Ratusan Mahasiswa ISI Jogja Gelar Aksi Tolak HTI Masuk Kampus

Aksi tersebut di gelar oleh ratusan mahasiswa depan kantor Rektorat ISI Yogyakarta, Senin (22/5/2017). Aksi yang bertajuk Aksi Budaya Nusantara Waspada atau Abunawas tersebut adalah aksi lanjutan yang digelar pada tahun lalu. Tuntutannya masih tetap sama, yakni membubarkan dan membersihkan HTI.

Dalam aksi tersebut, Mahasiswa menggelar upacara bendera serta mengibarkan bendera Merah Putih sebagai simbol harga mati untuk Pancasila dan UUD 1945. Di depan mimbar tempat aksi berlangsung, terpampang pula spanduk bertuliskan Bubarkan HTI. Para mahasiswa juga menggunakan masker berstiker Garuda dan bertuliskan Tolak HTI, serta ikat kepala hitam dengan tulisan sama.

“Gerakan dan penanaman paham khilafah jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945, terlebih gerakan itu dilakukan di kampus jadi harus segera dihentikan dan dibubarkan,” ujar Yoyok Suryo, koordinator aksi.

Yoyok menjelaskan bahwa tidak ada alasan ISI mengizinkan paham HTI masuk ke kampus yang berlandaskan keberagaman. Ia juga tidak berniat memusuhi Islam, namun menolak HTI yang berniat membuat negara di Indonesia dengan mengganti ideologi Pancasila menjadi khilafah.

Mahasiswa juga menghimpun informasi ada oknum dosen ISI yang aktif menyebarkan ajaran khilafah lewat bidang pengajaran yang diajarkan di ISI.

“Bahkan ada dosen ISI yang jadi pentolan HTI dan kami ingin tahu sikap Rektor ISI terkait suburnya paham HTI di kampus kami,” ucap Yoyok.

Baca Juga : Ahok Tidak Jadi Banding, Ini Kata Jaksa Agung

Ia menilai tidak pantas seorang dosen yang hidup dari uang negara justru berjuang melawan negara. Apalagi pemerintah sudah resmi membubarkan HTI, maka dosen-dosen yang terlibat HTI harus angkat kaki dari kampus. Dalam salah satu orasi, Kusendarto, alumni ISI Yogyakarta, mengatakan 24 negara yang mayoritas penduduknya muslim menolak HTI.

“Negara Islam pun tidak menggunakan khilafah sebagai dasar negara,” ujarnya.

(bimbim – www.harianindo.com)

x

Check Also

Sandiaga Uno Tak Melarang Pungutan RT/RW Ke Warga

Sandiaga Uno Tak Melarang Pungutan RT/RW Ke Warga

Jakarta – Media sosial dikejutkan dengan beredarnya surat pungutan sebesar Rp 100.000 per rumah di ...