Alumni 212 Ancam Sasar Presiden Jika Tuntutannya Tak Dipenuhi

Jakarta – Ansufri Idrus Sambo selaku ketua Presidium Alumni 212 mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membebaskan dan menghentikan kriminalisasi terhadap ulama. Pasalnya, lanjut Ansufri, Pilgub DKI sudah selesai sehingga kriminalisasi ulama akan berdampak kepada gangguan keamanan serta ketertiban masyarakat.

“Kami berharap Pak Jokowi di bulan Ramadan ini mengambil keputusan, membuat kebijakan yang sangat penting, yaitu membebaskan para ulama dan aktivis yang dikriminalisi. Jangan ada politik balas dendam, sudahlah,” ungkap Ansufri di sela-sela Aksi 96 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2017).

Ia pun menilai, kriminalisasi terhadap ulama ini merupakan efek balas dendam karena Basuki Tjahaja Purnama kalah dalam Pilgub DKI. Dia menanggapi, pemerintah harus legawa apalagi pria yang disapa Ahok itu sudah menerima pidana yang divonis majelis hakim.

“Ahok kan sudah menerima kesalahannya. Sudah menerima dia dipenjara, dengan dia dan jaksa mencabut bandingnya. Itu artinya dia sudah rela untuk dihukum. Itu sebenarnya masalah sudah selesai, jadi jangan ada lagi kriminalisasi,” tegasnya.

Ansufri menambahkan, pemerintah harus menghentikan penyalahgunaan wewenang tersebut. Sebab, masyarakat akan semakin berseberangan dengan pemerintah jika kriminalisasi terus dilakukan.

Baca juga: Polisi Bubarkan Anggota Ormas Yang Minta THR Ke Pedagang dan Pemilik Toko

“Jangan sampai umat bergerak lagi. Ini nanti sasarannya presiden. Kalau kemarin kan baru sampai ke tingkat gubernur. Ini menyebabkan perpecahan konflik horizontal, berbahaya,” pungkas Ansufri. (Yayan – www.harianindo.com)