Harian IndoJakarta – Ikhsan Abdullah selaku Direktur Lembaga Advokasi Halal (Indonesia Halal Watch) saat ini tengah menyiapkan langkah tepat bagi perlindungan konsumen muslim. Dirinya menduga ada banyak jenis mie instan dan makanan impor dari Korea dan Tiongkok yang tak halal dan tanpa pemberitahuan pada kemasannya.
Mie Instan Impor
“Ini sangat merugikan konsumen apalagi saat ini umat Islam sedang melaksanakan ibadah puasa Ramadan yang tentu saja saja dilindungi untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak halal,” kata Ikhsan, Minggu (18/6).
Ikhsan mengapresiasi langkah aktif Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hingga menemukan mie instan impor yang ternyata memiliki kandungan babi. Menurutnya, hal itu amatlah bermanfaat bagi konsumen.
“Kami minta harus terus menerus dilakukan dgn bekerja sama dengan kami dan LPPOM MUI agar masyarakat khususnya konsumen muslim merasa nyaman,” ujarnya.
Ikhsan melanjutkan, setahun lalu Indonesia Halal Watch telah merilis 32 produk kemasan asal Tiongkok dan mi asal Korea sebagai produk yang mencantumkan label halal, namun bukan label dari LPPOM MUI. Selain itu, Indonesia Halal Watch juga sudah mengumumkan daftar produk makanan yang tak mencantumkan label halal.
Lebih lanjut menurut Ikhsan, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Poduk Halal juga diberlakukan pada makanan dan minuman kemasan asing. Menurut dia, tindakan importir memasukkan produk makanan mengandung babi dan mengedarkannya tanpa pemberitahuan dalam kemasan jelas melanggar undang-undang.
Baca juga: KPK Lanjutkan Penyelidikan Dugaan Suap Politikus PKS
“Kami telah lakukan teguran kepada distributornya di Jakarta dan Batam. Bahkan, ada yang telah kami lakukan tindakan hukum berupa pelaporan ke Polda Metro Jaya, Direktorat Industri dan Perdagangan,” pungkas Ikhsan. (Yayan – www.harianindo.com)
