Jakarta – Ternyata, Pemerintah Ibukota DKI Jakarta telah memberi sinyal yang baik terhadap Bajaj beroda empat atau yang akrab disebut Bajaj Qute. Hal tersebut terbukti dari uji coba yang telah dilakukan di ibu kota yang sedianya bakal menggantikan kendaraan roda tiga bemo.

Penampakan Bajaj Roda 4 Yang Mulai Beroperasi di DKI

Bajaj Qute

Bajaj Qute sendiri juga sudah terpantau beroperasi di Stasiun Kota, Jakarta Utara. Angkutan umum yang satu ini diparkir di lokasi yang biasa dipakai bemo dalam menunggu penumpang. Menurut salah seorang pengemudi Bajaj Qute bernama Salam, dia sudah tiga hari mencari nafkah dengan menggunakan Bajaj roda empat.

“Baru tiga hari coba narik pakai ini. Rasanya enak, namanya baru, enggak berisik dan berasap kayak bemo lama,” kata Salam, pada Minggu (23/7/2017).

Di sisi lain, pengemudi Bajaj roda empat lainnya bernama Agus mengatakan bahwa kendaraan yang satu ini berbeda dari Bajaj roda tiga yang berbahan bakar gas yang sudah banyak berseliweran di Jakarta.

“Beda sama Bajaj roda tiga ini. Ini kan gantinya bemo, jadi dari Kota sampai King di Pademangan. Tarifnya Rp5.000 per orang. Lebih nyaman karena penumpang hanya bisa empat orang,” kata pria yang sudah menjadi pengemudi bemo dari tahun 1980-an.

Hal tersebut berarti konsep yang diusung oleh Bajaj Qute tersebut mirip seperti bemo, di mana dalam satu Bajaj roda empat diperkenankan mengangkut beberapa orang meski tak saling mengenal. Berbeda dengan Bajaj roda tiga yang lebih privasi. Maka itu, biayanya tergolong lebih murah untuk trayek yang telah ditentukan.

Sebenarnya Uji coba Bajaj roda empat sendiri telah dilakukan sejak (19/7/2017), dan akan dilakukan selama tiga bulan ke depan. Kurang lebih sekitar 17 Bajaj roda empat yang telah diuji coba. Ketika pelaksanaan uji coba ini, masyarakat sudah bisa menggunakan manfaat dari Bajaj.

Baca Juga : Pengamat Menilai Jokowi Diuntungkan Dengan UU Pemilu Yang Baru

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Pemprov DKI Jakarta, Andri Yansah, mengatakan dalam masa uji coba pihaknya akan terus berkonsultasi dengan Kementerian Perhubungan. Bajaj roda empat diharapkan mampu menggantikan bemo yang sudah dihentikan trayeknya. Kendati demikian, Andri belum bisa menjelaskan kapan tepatnya terobosan baru tersebut bakal mulai diberlakukan secara massal.

(bimbim – www.harianindo.com)