Harian IndoJakarta – Pasangan seleberiti Tanah Air, Tora Sudiro dan Mieke Amalia, dibekuk aparat kepolisian di kediaman mereka karena kedapatan memiliki 30 butir Dumolid. Keduanya mengaku sulit tidur sehingga mengkonsumsi Dumlid agar dapat terlelap saat tidur.
Pil Dumolid
“Pengakuan TS bahwa barang bukti tersebut didapatkan dari seorang teman yang berkunjung ke rumahnya dan menawarkan,” kata Kasat Narkoba Polres Jakarta Selatan, Kompol Vivick Tjangkung di kantornya, Jalan Wijaya II, Kebayoran Baru, Jaksel, Jumat (04/08/2017).
Mendengar pengakuan TS tersebut, Direktur Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri, Brigjend Eko Daniyanto, mengatakan bahwa tugas pokok dan fungsi (tupoksi) pengawasan peredaran Dumolid berada di Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Alasannya adalah karena Dumolid merupakan salah satu obat anti depresi yang legal diproduksi dan izin penjualannya dikeluarkan BPOM.
“Ujung tombak (pengawasan peredaran, red)-nya ada di Balai POM karena Balai POM yang mengeluarkan ijinnya,” kata Eko, Senin (07/08/2017).
Baca juga : BPOM Peringatkan Pihak Yang Menjual Dumolid Ilegal Secara Online
Eko juga menjelaskan bahwa peran kepolisian terkait Dumolid adalah ketika terjadi pelanggaran dalam proses distribusi Dumolid. Masuk ke dalam kategori Golongan IV Psikotropika, Dumolid boleh dijual dan dikonsumsi dengan syarat ada resep atau petunjuk penggunaan dari dokter.
“Polisi hanya menindak jika ada tindak pidananya. Bila dilaporkan ada apotek atau pihak yang menjual-belikan tanpa resep dokter, atau bukan untuk kepentingan pengobatan, itu akan kami tindak,” ujar Eko.
Ditanyai mengenai seberapa serius kepolisian memberantas praktik jual-beli obat anti depresesan seperti Dumolid, Eko menegaskan bahwa pihaknya akan membantu BPOM jika dibutuhkan untuk kegiatan razia tempat-tempat penjualan Dumolid secara bebas.
“Polisi siap membantu BPOM. Ini tanggung jawab moral bersama. Kalau BPOM mau razia, akan kami dampingi,” ucap Eko.
(Muspri-www.harianindo.com)
