X
  • On 10/08/2017
Categories: NasionalRagam Berita

Disebut Pemimpin Diktator, Jokowi: Dulu Katanya Klemar-Klemer Tidak Tegas

Jakarta – Presiden Jokowi kembali menyinggung sebutan pemimpin diktator yang dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak senang dengan kebijakan pemerintah, khususnya dengan diterbitkannya Perppu Ormas dan pembubaran ormas yang anti Pancasila.

Hal ini dikatakan Jokowi saat meresmikan Museum Keris di Solo, Rabu (9/8) siang. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi berusaha mengingatkan bahwa dulu dirinya justru disebut pemimpin yang tidak tegas.

“Awal-awal kan banyak yang bilang, saya ini Presiden ndeso, ada yang ngomong Presiden klemar-klemer, tidak tegas. Tapi begitu kita menegakkan undang-undang, balik lagi menjadi otoriter, diktator. Yang bener yang mana, ndeso, klemar-klemer, diktator apa otoriter ?,” seloroh Jokowi di hadapan awak media.

Jokowi kembali menegaskan, tidak ada pemimpin diktator atau otoriter di Indonesia, karena ada kontrol dari Undang-Undang, media, dan lembaga swadaya masyarakat, selain pengawasan dari lembaga pemerintahan yang lain.

“Ada masyarakat juga yang selama ini mengawasi. Negara ini adalah negara hukum yang demokratis, yang semua itu dijamin oleh konstitusi. Enggak akan ada itu yang namanya diktator atau otoriter di Indonesia, enggak akan ada,” jelasnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)

Samuel Philip Kawuwung: