Home > Gaya Hidup > Kesehatan > Tips n Tricks Atasi Muntah Dan Mual Usai Operasi

Tips n Tricks Atasi Muntah Dan Mual Usai Operasi

Jakarta – Mual dan muntah adalah masalah yang sering dikeluhkan hampir sebagian pasien setelah operasi. Beberapa pasien mengaku mengalami mual dan muntah setelah sadar dari operasi. Namun, ada pula pasien yang baru merasakan mual ketika sampai di rumah.

Tips n Tricks Atasi Muntah Dan Mual Usai Operasi

Mual setelah operasi akan menimbulkan ketidaknyamanan, bahkan tidak jarang hal ini juga mempengaruhi nafsu makan Anda. Apalagi jika mual yang dirasakan juga dibarengi dengan muntah. Tentunya hal tersebut akan menimbulkan rasa sakit di bagian luka bekas sayatan operasi, terlebih jika Anda melakukan operasi di bagian perut.

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa mual setelah operasi.

1. Mencukupi asupan cairan

Salah satu cara untuk mencegah mual setelah operasi adalah dengan mencukupi asupan cairan agar terhindar dari dehidrasi. Biasanya dokter anestesi akan menganjurkan pasien untuk lebih banyak minum air putih sebelum operasi. Ingat ya, hanya air putih. Bukan makanan ataupun minuman yang memiliki rasa.

2. Bicara dengan dokter spesialis anestesi

Beberapa tindakan membutuhkan diskusi kepada dokter spesialis anestesi terlebih dahulu untuk meminimalisasi mual dan muntah setelah operasi. Jika masalah sudah diketahui, nantinya dokter spesialis anestesi akan meresepkan obat anti mual dalam urutan tindakan setelah operasi untuk mengurangi masalah. Beberapa obat yang umum digunakan untuk pencegahan timbulnya mual setelah operasi adalah ondansetron (Zofran), prometazin (Phenergan) atau diphenhydramine (Benadryl).

3. Makan secara perlahan dan bertahap

Setelah operasi, umumnya pasien baru boleh makan dan minum setelah sudah berhasil kentut. Nah, ketika pasien sudah bisa kentut, biasanya dokter akan menganjurkan pasien untuk minum air putih selama beberapa jam agar memastikan bahwa mereka tidak mual atau muntah. Jika air putih bisa ditoleransi, maka minuman lain seperti jus, teh, dan susu bisa dikonsumsi.

Lalu, jika beberapa jenis makanan tersebut juga bisa ditoleransi, maka makanan lunak seperti bubur ataupun puding juga bisa dikonsumsi. Jadi pada intinya, makan secara perlahan dan bertahap adalah salah satu kunci sukses untuk meminimalisasi mual setelah operasi. Terlebih setelah pasien melakukan operasi besar.

4. Pengaruh suhu

Beberapa pasien sangat peka terhadap suhu cairan. Mereka mungkin mentolerir cairan suhu kamar atau cairan hangat dengan baik, namun tidak bisa mentolerir minuman dingin. Meski begitu, ada juga yang sebaliknya. Tidak hanya suhu cairan saja, nyatanya suhu ruangan juga bisa jadi salah satu yang bisa mempengaruhi timbulnya mual setelah operasi.

Jika Anda melakukan rawat jalan di rumah, berada di tempat yang sejuk untuk beristirahat mungkin akan lebih baik daripada di ruangan yang panas atau di luar rumah. Pasalnya dalam beberapa kasus, hal ini mampu memberikan efek melegakan dan menenangkan bagi sebagian orang.

5. Mengonsumsi jahe

Sudah tidak diragukan lagi khasiat jahe si obat herbal ini bagi kesehatan. Jadi, jangan heran jahe juga bisa digunakan sebagai salah satu obat alami untuk menangkan perut dan mual setelah operasi. Permen jahe dan jenis makanan jahe lainnya bisa Anda konsumsi untuk mengurangi rasa mual, asalkan mengandung jahe asli, bukan perasa jahe. Beberapa orang bahkan mencampurkan teh dengan jahe segar dan meminumnya entah itu dalam kondisi panas ataupun menggunakan es batu untuk menghilangkan rasa sakit.

(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Penelitian, Jomblo Lebih Berbahaya Dari Obesitas

Penelitian, Jomblo Lebih Berbahaya Dari Obesitas

Jakarta – Obesitas memang penyakit yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Tapi ketahuilah, dengan hidup menjomblo ...