Home > Ragam Berita > Nasional > Ini Dia Dokumena CIA Soal Peristiwa G30S/PKI 1965

Ini Dia Dokumena CIA Soal Peristiwa G30S/PKI 1965

Jakarta – Peristiwa 30 September 1965 pada malam hari dimana tejadi penculikan dan pembunuhan para jenderal masih menjadi perdebatan hingga saat ini terkait siapa otak di balik peristiwa berdarah tersebut.

Ini Dia Dokumena CIA Soal Peristiwa G30S/PKI 1965

Tragedi tersebut juga tidak luput dari pengamatan agen-agen CIA yang kemudian melaporkannya kepada Presiden Amerika Serikat pada saat itu, Lyndon B Johnson.

Dokumen rahasia berjudul ‘The President’s Daily Brief’ ini sudah dapat diakses oleh publik setelah disimpan rapat selama 50 tahun lantaran aturan dalam UU Kebebasan Informasi di Amerika Serikat.

Dalam laporan tersebut dijelaskan, CIA dengan cepat melaporkan apa yang terjadi pada malam hari menjelang tanggal 1 Oktober 1965 di Jakarta.

Pada dokumen tersebut CIA menduga Presiden Soekarno mempunyai peran penting dalam peristiwa besar itu.

Ini Dia Dokumena CIA Soal Peristiwa G30S/PKI 1965

Berikut isi laporan CIA kepada Presiden Lyndon B Johnson tertanggal 1 Oktober 1965, yang sebagian telah mengalami sensor:

1 OKTOBER 1965

Permainan kekuatan melawan pimpinan Angkatan Darat yang antikomunis telah diikuti oleh percobaan countercoup. Situasi semuanya membingungkan dan hasilnya masih meragukan.

Peran Sukarno, jika ada, dalam gerakan hari ini masih menjadi pertanyaan besar yang tidak terjawab. Kedua pihak mengklaim mereka setia kepada presiden dan melindungi dia. (KALIMAT DISENSOR).

Enam jenderal, termasuk Panglima Yani, sepertinya diculik oleh para pelaku asli. Setidaknya 2 jenderal telah dibunuh dan sisanya termasuk Yani dan Menteri Pertahanan Nasution terluka.
Mayjen Soeharto memimpin countercoup beberapa jam kemudian. Dia mengambil alih radio Jakarta. (KALIMAT DISENSOR).

Tidak jelas bagaimana kelompok komunis di Indonesia akan bereaksi. Satu laporan menyebutkan PKI menyiapkan bentrok dengan Angkatan Darat dalam beberapa hari ke depan. Angkatan Darat juga berupaya mengurangi kekuatan Komunis mumpung masih ada kesempatan.

Semua bergantung kondisi Sukarno. Kalau dia meninggal, atau cacat serius, perang saudara yang berdarah akan terjadi. Kemungkinan lain ada upaya dari pulau luar khususnya Sumatera untuk melepaskan diri dari dominasi Jawa.
(samsul arifin – www.harianindo.com)

x

Check Also

Fadli Zon Mengaku Belum Pernah Lakukan Registrasi Kartu SIM

Fadli Zon Mengaku Belum Pernah Lakukan Registrasi Kartu SIM

Jakarta – Fadli Zon selaku Wakil Ketua DPR RI mengaku belum melakukan registrasi ulang kartu ...