Harian IndoWashington – Rupert Murdoch,Selaku pemilik Majalah Ekonomi Wall Street Journal, mengumumkan menutup edisi cetaknya di Eropa dan Asia, hal ini dikarenakan menyusutnya pendapatan iklan pada media ini.
Untuk Edisi cetak terakhir di Eropa akan dicetak pada Jumat dan edisi cetak terakhir untuk Asia akan dicetak seminggu kemudian.
Sebagaimana diberitakan Bloomberg pada Jumat (29/9/2017), pejabat Wall Street Journal pada artikelnya, menyebutkan bahwa pegawai Wall Street Journal telah diberi tugas baru.
Beberapa tahun terakhir, Wall Street Journal mulai mengimplementasikan WSJ 2020, sebagai program untuk mengadaptasi perpindahan pembaca ke mobile dan Sebagai bagian dari rencana tersebut adalah adanya peringkasan pegawai serta meleburkan sejumlah divisi tugas di koran cetak.
Representatif pekerja koran ini mengatakan ke Bloomberg bahwa the Journal, sebutan Wall Street Journal, sudah merumahkan pegawai di Asia dan Eropa pada awal tahun ini. Namun koran tersebut masih setia meliput berita Ekonomi di wilayah Eropa dan Asia.
Mengikuti jejak koran lainnya, Wall Street Journal berupaya untuk menarik pembaca untuk berlangganan secara online sebagai akibat dari turunnya pendapatan iklan. Seperti yang diketahui pendapatan iklan induk usaha Journal turun 12 persen pada kuartal sebelumnya.
Sampai saat ini, the Journal punya 1,3 juta pelanggan digital. Koran ini juga menaikkan harga berlangganan untuk versi digitalnya. Awal Edisi Wall Street Journal pada wilayah Asia dirilis pada 1976, sementara edisi awal untuk wilayah dirilis Eropa pada 1983.
Bloomberg LP, induk usaha Bloomberg News, Saat ini berkompetisi dengan News Corp, induk usaha Wall Street Journal dalam menyediakan layanan berita keuangan dan layanan lain. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)
