X
  • On 07/10/2017
Categories: Nasional

Sejarahwan Menuding Eggi Sudjana Gagal Paham Konsep Esa

Jakarta – Pernyataan Eggi Sudjana masih menjadi bahan pembicaraan yang hangat. Kali ini Muhammad Iqbal selaku staff pengajar di IAIN Palangkaraya ikut berkomentar perihal hal ini.

Ia mengatakan pada Tirto.id bahwa “Pemikiran atau sikap Eggi Sudjana itu ahistoris dan tidak konstitusional,”

Kemudian dirinya mulai menjelakan perihal sejarah awal pancasila yang mana diawali oleh protes Sam Ratulangi, “Sam Ratulangi dan delegasi Indonesia Timur mengancam akan memisahkan diri jika kalimat kewajiban umat Muslim menjalankan syariat dan persyaratan Muslim yang jadi presiden tidak dihapus,” kata Iqbal.

Menanggapi keberatan itu, pada 18 Agustus 1945, di pagi hari sebelum sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dimulai, Hatta dan Sukarno, beserta sejumlah tokoh Islam menggelar rapat nonformal. Tokoh Islam yang hadir itu di antaranya Ki Bagus Hadikusumo, Wahid Hasyim, dan Teuku Mohammad Hasan.

“Ini karena alasan keutuhan negara Indonesia. Akhirnya PPKI menghilangkan kata-kata itu. Selain itu, dalam naskah UUD, lema “Allah” diganti “Tuhan” yang lebih umum,” kata Iqbal.

Seperti yang telah diketahui, video yang beredar di media sosial, Eggi menyatakan hanya Islam yang paling sesuai dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Karena itu, menurutnya, agama selain Islam yang tidak mengakui konsep monoteisme tidak sesuai dengan Pancasila, dan dengan begitu bisa dibubarkan dengan Perppu Ormas.

“Karena Kristen Trinitas, Hindu Trimurti, Buddha setahu saya tidak punya konsep Tuhan, kecuali apa yang diajarkan Siddhartha Gautama. Maka saya sudah ingatkan tadi, konsekuensi hukum jika Perppu diterima dan berkekuatan hukum tetap dan mengikat, maka konsekuensi hukumnya ajaran selain Islam harus dibubarkan,” kata Eggi.

(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)

Rini Masriyah: