X
  • On 30/11/2017
Categories: NasionalRagam Berita

Pengamat Menyebut Memainkan Isu Kafir Sebagai Cara Primitif

Jakarta – Isu-isu yang bernuansa suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) diprediksi bakal marak terjadi saat Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) 2018 mendatang. Hal itu diungkapkan oleh seorang pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi.

Ilustrasi

Alasannya adalah isu-isu tersebut salah satu cara yang bisa dikatakan cukup ampuh ketika terjadinya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta beberapa waktu yang lalu.

“Saya kira pola sukses di Jakarta pasti akan di-copy paste oleh kontestan untuk meraih kemenangan. Sebetulnya cara-cara primitif seperti ini harus ditanggalkan di era kampanye modern,” kata Ari di Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Ari mengatakan bahwasanya para calon kepala daerah seharusnya menjual berbagai macam program pembangunna yang menyentuh kebutuhan masyarakat saat ini. Dengan demikian, demokrasi yang utuh dapat benar-benar dibangun secara berkualitas.

Baca juga : Heboh Kepala Desa Angkat Kaki Saat Duduk Dibelakang Bupati

Menurutnya, penggunaan isu-isu SARA di Jateng nantinya tidak akan menjadi cara yang efektik dalam mendongkrak kemenangan calon tertentu. Pasalnya ia menilai bahwa masyarakat Jateng cukup matang dan sudah lama terbiasa hidup harmonis dalam perbedaan.

Oleh karena itu, bila nanti ada strategi dengan berjualan ayat-ayat suci ataupun mengumbar label kafir, tidak akan mempan bagi masyarakat di Jateng. Terlebih lagi masyarakat Jateng saat ini sudah bersikap rasional.

“Rasionalitas pemilih di Jawa Tengah cukup tinggi. Kemenangan Ganjar Pranowo dalam melawan incumbent Bibit Waluyo pada pilkada 2013 lalu menjadi bukti,” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)

Rani Soraya: