Harian IndoKairo – Lima orang mahasiswa asal Indonesia yang berada di Mesir ditangkap oleh aparat keamanan setempat pada 22 November 2017 lalu. Dari lima mahasiswa tersebut, tinggal satu orang yang masih ditahan.
Dua mahasiswa, atas nama Ardinal Khairi dan Hartopo Abdul Jabbar dideportasi kembali ke Indonesia dengan alasan ‘keamanan nasional’.
“Bahwa sesuai dengan hasil investigasi yang dilakukan oleh National Security, dua mahasiswa, Ardinal Khairi dan Hartopo Abdul Jabbar diputuskan untuk dideportasi dengan alasan “Keamanan Nasional” oleh Kementerian Dalam Negeri Mesir,” kata Duta Besar Indonesia di Kairo, Helmy Fauzi, dalam siaran persnya, Selasa (5/12/2017).
Sedangkan dua orang lainnya, yakni Dodi Firmansyah Damhuri dan Muhammad Jafar, langsung dilepasakan pada hari itu juga, 22 November 2017.
Hingga kini pihak KBRI di Kairo masih mengusahakan pembebasan satu mahasiswa lagi, dengan nama Muhammad Fitrah Nur Akbar, yang masih ditahan oleh aparat keamanan Mesir.
“Hingga 4 Desember 2017, KBRI Kairo belum menerima notifikasi maupun keputusan dari Pemerintah Mesir terkait satu orang WNI Mahasiswa yang masih ditahan oleh Aparat Keamanan di Kantor Polisi Nasr City II atas nama Sdr. Muhammad Fitrah Nur Akbar,” kata Helmy.
Karena itu, pihak KBRI telah menyampaikan nota diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Mesir, Grand Shekh Al Azhar dan National Security, Kementerian Dalam Negeri Mesir, untuk segera membebaskan Muhammad Fitrah Nur Akbar, yang saat ini berstatus mahasiswa Al Azhar dan masih memiliki izin tinggal hingga tahun 2018.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak Mesir terkait alasan ‘keamanan nasional’ yang mereka sampaikan, ataukah hanya masalah pelanggaran keimigrasian.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
