Harian IndoJakarta – Seperti yang telah diketahui bersama, Masa kerja Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai gubernur DKI Jakarta sudah memasuki 100 hari. Tentu saja dalam mengambil kebijakan, tak sedikit yang menuai kritik dan ada pula yang menuai pujian.
Hingga kini, yang paling banyak menimbulkan kritik hingga saat ini ialah soal Anies-Sandi yang memutuskan untuk menutup Jl Jatibaru Tanah Abang untuk dijadikan lapak pedagang kaki lima (PKL). Kebijakan lainnya yang banyak dipertanyakan soal kembali melegalkan becak yang sudah sejak lama dihapuskan.
Kali ini Azas Tigor Nainggolan selaku Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) ungkapkan beberapa penilaiannya terkait 100 hari kerja mereka berdua. Dirinya mengatakan bahwa alangkah lebih baiknya jika Anies-Sandi dalam membuat kebijakan dikonsep sebaik mungkin dan memberikan ruang konsultasi publik.
“Dari konsep yang matang akan kelihatan secara regulasi gimana dan dampak sosial seperti apa, begitu harusnya jika kita membuat kebijakan,” ungkap Azas.
Tak ketinggalan pula beberapa kebijakan yang dilakukan Anies-Sandi belakangan ini seperti menghidupkan becak dan melindungi PKL adalah bagian dari kontrak politik mereka semasa kampanye pada Pilgub 2017 lalu. Keduanya tak ingin ingkar soal itu, dan berjanji menunaikan semua kontrak politik yang telah disepakati bersama warga.
Menanggapi hal itu, Azas menilai sah saja jika ujung dari kebijakan yang dilakukan Anies-Sandi adalah upaya dari menepati janji politik. Namun, kebijakan yang dibuat harus benar-benar jelas, konkret dan bukan malah mendatangkan kisruh.
(Ikhsan Djuhadnar – www.harianindo.com)
