Home > Ragam Berita > Nasional > Dosen ITB Menilai Anies Salah Kaprah Dalam Penyebutan Rumah DP 0

Dosen ITB Menilai Anies Salah Kaprah Dalam Penyebutan Rumah DP 0

Jakarta – Kawasan Klapa Village Jakarta Timur akhirnya telah diputuskan menjadi lokasi pertama realisasi rumah dengan DP 0 Rupiah. Bahkan Anies Baswedan telah melaksanakan groundbreaking pembangunan di sana.

Dosen ITB Menilai Anies Salah Kaprah Dalam Penyebutan Rumah DP 0

Adapun rumah yang disebut Anies akan dibangun merupakan bangunan vertikal sebanyak dua menara. Untuk tahap pertama, ada 703 unit yang terdiri atas 513 unit tipe 36 dan 190 unit tipe 21. Harga yang ditawarkan Rp 320 juta untuk tipe 36 dan Rp 185 juta untuk tipe 21.

Dalam pelaksanaannya, Anies berkata bahwa skema dan konsep yang digunakan diperoleh dari kerjasaman dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Namun ternyata proyek ini ditanggapi berbeda oleh Jehansyah Sirega selaku Dosen Kelompok Keahlian Perumahan Permukiman Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SKPPK) Institut Teknologi Bandung (ITB). Dirinya menilai bahwa Anies telah salah kaprah dalam penyebutan program ‘Rumah DP 0 Rupiah’.

Saat dihubungi kemarin, dirinya mengungkapkan jika “Janganlah kasih judul Rumah DP 0, enggak ada itu rumah DP 0 itu. Ini sih namanya anami (apartemen sederhana milik), jangan diganti jadi Rumah DP 0 Rupiah. Kalau dulu namanya rumah susun sederhana milik (rusunami),”

Menurut Jehansyah, saat kampanye, Anies selalu menggadang-gadang bila ‘rumah DP 0 rupiah’ yang akan dibangun adalah rumah tapak. Rumah itu akan dibangun di kawasan pinggiran Jakarta dengan harga tak lebih dari dari Rp 350 juta.

Jehansyah mengatakan, ‘rumah DP 0 rupiah’ yang tengah dibangun Pemprov DKI di Klapa Village lebih tepat disebut sebagai anami.

Selain itu, program tersebut juga bukanlah program baru, melainkan telah diinisiasi oleh pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR.

“Karena ada kredit pemilikan apartemen (KPA) FLPP. Jangan hanya karena 1 persen itu dikasih subsidi, dibayar oleh DKI, dia bisa ganti nama seperti itu. Jadi ini betul program anami,” kata dia.

(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)

x

Check Also

Kasus Pelecehan Seksual di Rumah Sakit National Hospital Ternyata Bukan Yang Pertama Kali

Kasus Pelecehan Seksual di Rumah Sakit National Hospital Ternyata Bukan Yang Pertama Kali

Surabaya – Masyarakat dihebohkan dengan beredarnya video pengakuan seorang pasien wanita yang merasa dilecehkan oleh ...