Jakarta – Rumah dengan DP 0 persen alias hunian tanpa uang muka diragukan dapat dibeli oleh masyarakat menengah kebawah. Hunian yang ditawarkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu dinilai hanya mampu dijangkau oleh masyarakat yang berpenghasilan menengah.

Ketua DPRD DKI Menilai Rumah Yang Ditawarkan Jokowi Lebih Murah Dibanding Hunian DP 0

Prasetio Edi Marsudi

Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Menurutnya harga rusunami yang diberikan Pemprov terlalu besar. Hunian untuk tipe 21 dibanderol Rp185 juta dan Rp320 juta untuk tipe 36.

“Berarti cicilan minimal Rp1,5 juta sampai Rp2,6 juta. Artinya, pendapatan masyarakat minimal harus Rp4,5 juta. Sedangkan UMR DKI Rp 3,6 juta. Jadi, rusunami DP 0 rupiah itu bukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, tapi menengah,” kata Prasetio di Jakarta Pusat, Jumat (19/01/2018).

Baca juga : Sandiaga Senang Mampu Realisasikan Janji Rumah DP 0

Politikus PDIP ini menilai program yang dikeluarkan oleh Anies-Sandi ini mirip dengan program sejuta rumah yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo. Bahkan menurutnya harga yang ditawarkan Presiden lebih murah.

“Harga jual rumah Rp100 juta sampai Rp135 juta untuk rumah tapak. Cicilan yang harus dilunasi hanya Rp825 ribu sampai Rp1,1 juta per bulan,” terang Prasetio.

Baik program Presiden Jokowi maupun Anies-Sandi sama-sama memanfaatkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Dengan skema pembayaran ini, Pemerintah Pusat menanggung bunga 5,5 persen.

“Itu program KPR bersubsidi dengan bunga sampai 5,5 persen per tahun dengan jangka waktu sampai 20 tahun,” ujarnya.
(Muspri-www.harianindo.com)