Paris – Kabar menyedihkan terdengar dari dunia balap Formula One (F1). Direktur Operasi Komersial F1, Sean Bratches, mengumumkan bahwa olahraga telah menghilangkan penggunaan grid girls dan podium girls dalam balapan.

Grid Girls dan Podium Girls Resmi Dihilangkan dari F1

Formula 1

Keputusan ini tentunya sangat mengejutkan berbagai kalangan. Pasalnya grid dan podium girls merupakan salah satu tradisi terlaris dalam olahraga. Dalam setiap acara peran wanita menjadi salah satu hal yang paling menonjol sebagai pembuka maupun penutup balapan.

Perdebatan grid girl memang telah diperdebatkan karena sikap sosial yang telah berubah, selain itu tempat-tempat tertentu mulai bereksperimen dengan alternatif lain. Contohnya penggunaan model laki-laki dan bukan perempuan dan juga anak laki-laki sebagai mascot.

Dalam sebuah jajak pendapat yang dilakukan BBC, sekira 60% pemilih mengatakan sosok grid girl harus tetap ada dan dipertahankan dalam gelaran F1.

Mendengar masalah tersebut, seorang grid girl, Carolyn Mooney, menegaskan model motorsport memiliki peran yang sangat penting dalam F1. Menurutnya sosok grid girl memiliki fungsi lain daripada hanya sekedar menunjukkan kesan glamour dalam lintasan.

Ia berharap pejabat F1 menghentikan rencana untuk menghapuskan penggunaan grid girl di kompetisi F1. Model berusia 41 tahun tersebut mengklaim bahwa mereka masih memilik banyak pekerjaan ketimbang hanya tampil baik dan menawan.

Carolyn menulai grid girl memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan para penggemar bukan hanya sekadar berdiri seksi dan berfoto. Grid girl bertugas untuk membuat orang merasa menjadi bagian dari tim.

Meski demikian Bratches tetap bersikukuh pada pendiriannya. Ia tetap akan menghapuskan penggunaan grid girl dan podium girl di F1 karena hal tersebut telah bertentangan dengan norma sosial modern.

“Kami merasa kebiasaan ini tidak sesuai dengan nilai merek kami dan jelas bertentangan dengan norma sosial modern. Kami tidak percaya bahwa penerapannya itu sesuai atau relevan dengan F1 dan penggemarnya baik yang tua dan muda di seluruh dunia,” ungkap Bratches. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)