Home > Ragam Berita > Nasional > Gus Mus : “Ketika Agama Kehilangan Tuhan”

Gus Mus : “Ketika Agama Kehilangan Tuhan”

Jakarta – Baru-baru ini, KH Mustafa Bisri memberikan pandangannya terhadap Agama. Menurutnya, dulu agama menghancurkan berhala. Kini, agama menjadi berhala. Ia juga menilai bahwa kini tak sedikit umat beragama yang tak mengenal Tuhannya, yang penting agamanya.

Gus Mus : "Ketika Agama Kehilangan Tuhan"

“Dulu orang berhenti membunuh sebab agama. Sekarang orang saling membunuh karena agama. Dulu orang saling mengasihi karena beragama. Kini orang saling membenci karena beragama,” kata pria yang akrab disapa Gus Mus.

“Agama tak pernah berubah ajarannya dari dulu,Tuhannya pun tak pernah berubah dari dulu. Lalu yang berubah apanya? Manusianya?,” kata Gus Mus.

Gus Mus melanjutkan, bahwa dulu orang belajar agama sebagai modal, untuk mempelajari ilmu lainnya. Sekarang, menurutnya, orang malas belajar ilmu lainnya, maunya hanya belajar agama saja.

“Dulu pemimpin agama dipilih berdasarkan kepintarannya, yang paling cerdas di antara orang-orang lainnya. Sekarang orang yang paling dungu yang tidak bisa bersaing dengan orang-orang lainnya, dikirim untuk belajar jadi pemimpin agama,” Lanjut Gus Mus.

“Dulu para siswa diajarkan untuk harus belajar giat dan berdoa untuk bisa menempuh ujian. Sekarang siswa malas belajar, tapi sesaat sebelum ujian berdoa paling kencang, karena diajarkan pemimpin agamanya untuk berdoa supaya lulus,” tutur Gus Mus.

Ia juga menilai bahwa, agama dulunya bisa mempererat hubungan antara manusia dengan Tuhan. Kini, dia menilai manusia jauh dari Tuhan lantaran terlalu sibuk dengan urusan-urusan agama. Dulu agama ditempuh untuk mencari Wajah Tuhan. Sekarang agama ditempuh untuk cari muka di hadapan Tuhan.

Kini, esensi beragama telah dilupakan dan hanya menjadi komoditi yang menguntungkan pelaku bisnis berbasis agama. Hal tersebut lantaran, menurutnya, semua yang berbau agama telah didewa-dewakan, takkan pernah dianggap salah, tak pernah ditolak, dan jadi keperluan pokok melebihi sandang, pangan, papan.

“Agama jadi hobi, tren, dan bahkan pelarian karena tak tahu lagi mesti mengerjakan apa. Agama kini diper-Tuhankan, sedang Tuhan itu sendiri dikesampingkan. Agama dulu memuja Tuhan. Agama kini menghujat Tuhan. Nama Tuhan dijual, diperdagangkan, dijaminkan, dijadikan murahan, oleh orang-orang yang merusak, membunuh, sambil meneriakkan nama Tuhan,” lanjutnya.

Lantas, Gus Mus pun bertanya “Tuhan mana yang mengajarkan tuk membunuh dan membenci ?. Kini, menurutnya, manusia membunuh, membenci, mengintimidasi, merusak, sambil dengan bangganya meneriakkan nama Tuhan. Mereka berpikir bahwa Tuhan sedang disenangkan ketika ia menumpahkan darah manusia lainnya.

“Agama dijadikan senjata untuk menghabisi manusia lainnya. Dan tanpa disadari manusia sedang merusak reputasi Tuhan, dan sedang mengubur Tuhan dalam-dalam di balik gundukan ayat-ayat dan aturan agama,” tutup Gus Mus.

(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)

x

Check Also

Prabowo Sebut Indonesia Harus Meningkatkan Hubungan Dengan China

Prabowo Sebut Indonesia Harus Meningkatkan Hubungan Dengan China

Jakarta – Ketua Umum Gerindra yang juga calon presiden dengan nomor urut 2, Prabowo Subianto, ...


Warning: A non-numeric value encountered in /srv/users/serverpilot/apps/harianindo/public/wp-content/plugins/mashshare-sharebar/includes/template-functions.php on line 135