Jakarta – Faizal Assegaf yang dikenal sebagai Ketua Progres 98 akhirnya harus dinonaktifkan oleh Keputusan Presidium Alumni akibat menyamakan Habib Rizieq Shihab dan Ahok.
Dan merespon dari keputusan tersebut, Faizal mengatakan bahwa “Namun mereka tidak bisa membantah substansi serta fakta bahwa Rizieq dan Ahok sebagai warga negara di hadapan hukum setara,”
“Biarkan publik yang menilai bahwa Rizieq dan Ahok seolah tidak boleh diposisikan setara di mata hukum,” ucapnya.
Akan tetapi walaupun begitu, Faizal memastikan bahwa dirinya akan terus bersuara kritis, merdeka dan konsisten mendorong gerakan Bela Islam.
“Rizieq dan semua elemen 212 mesti konsisten serta istiqomah membawa umat dalam gerakan Bela Islam yang superdamai dalam menyuarakan nilai-nilai Islam dan upaya perjuangan penegakkan hukum,” tegasnya.
“Ciri ulama sebagai pewaris Nabi adalah sabar, taat hukum, penuh kasih sayang, lembut dan mengedepankan akhlak dan kemanusiaan. Ulama yang demikian sejalan dengan spirit Bela Islam yang superdamai,” terangnya.
“Sejauh ini, menurut saya, Rizieq sangat berjuang keras untuk memastikan semua yang diperjuangkan bersandar pada komitmen kejujuran dan superdamai,”
“Namun sikap itu akan dinilai secara jernih dan jujur oleh publik,” pungkas mantan aktivis mahasiswa 98 itu.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)