Padang – Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Sumatera Barat yang diikuti sebanyak ratusan mahasiswa telah menggelar aksi unjuk rasa didepan Kantor Gubernur Sumatera Barat. Aksi yang digelar pada hari rabu (04/04/2018) kemarin itu meminta pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Mahasiswa Gelar Aksi Tuntun Motor Minta Harga BBM Turun

Ilustrasi

Aksi unjuk rasa ini diawali dengan aksi para mahasiswa yang mendorong sepeda motornya dari Pasar Raya Padang menuju kantor gubernur dengan jarak kurang lebih satu kilometer. Hal itu mereka lakukan sebagai simbol para mahasiswa yang tidak mampu untuk membeli BBM yang harganya semakin melonjak.

Para mahasiswa memiliki tiga tuntutan yang ingin mereka sampaikan dalam aksi unjuk rasa tersebut, yaitu agar pemerintah memastikan ketersediaan bahan bakar bersubsidi, mendesak pemerintah pusat menurunkan harga BBM bersubsidi, dan meminta menurunkan pajak bahan bakar kendaraan bermotor menjadi lima persen.

Baca juga : Sri Mulyani Optimis Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Melebihi 5 Persen

“Aksi ini sebagai bentuk penyambung lidah rakyat yang kesulitan membeli BBM. Masyarakat harus membeli bahan bakar non-subsidi dengan harga lebih mahal. Kami minta pemerintah mengawasi dan menjaga ketersediaan BBM bersubsidi agar tepat sasaran dalam pemanfaatannya,” kata Faizil Putra selaku koordinator aksi.

Sayangnya para pengunjuk rasa tidak dapat bertemu dengan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno. Para pengunjuk rasa ini hanya dapat menemui para perwakilan dari beberapa Kepala Dinas.

“Terdapat dua kesepakatan setelah terjadi dialog dengan perwakilan pemerintahan Sumbar, yaitu Pemprov berjanji mengupayakan penambahan kuota premium dan biosolar. Yang kedua, melakukan pengawasan premium dengan berkoordinasi dengan pihak Pertamina dan Hiswana Migas. Jika sekadar janji, kami kembali menggelar aksi,” ujar Faizil.
(Muspri-www.harianindo.com)