Semarang – 5.700 penyuluh agama dari berbagai kepercayaan ikut menghadiri acara silaturahmi yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam acara tersebut, Jokowi berkata bhawa “Iya, saya paham. Saya tahu pemerintah belum bisa memberikan perhatian lebih. Saya baru saja tadi dibisiki Pak Menag (Menteri Agama),”
Dari 81 ribu lebih penyuluh agama di Indonesia, sekitar 45 ribu di antaranya belum berstatus PNS. “Yang juga tidak perlu saya sebutkan gajinya,” celetuk Jokowi disambut gelak tawa peserta.
“Insya Allah honor bisa dua kali lipat. Tapi harus didikusikan dengan DPR. Kalau tidak bisa tahun ini, ya tahun depan. Lha saya tahunya baru tadi. Beda soal kalau saya tahunya tahun kemarin,” ceeltuk Jokowi disambut tawa peserta.
Jokowi menilai bahwa perhatian untuk kesejahteraan para penyuluh agama sangatlah penting. Dimana saat ini penyuluh agama menempati posisi strategis. Mereka pada hakikatnya adalah penerang serta penyambung lidah pemerintah dan masyarakat.
“Dalam menghadapi tahun-tahun politik tinggi, keberadaan penyuluh agama semakin menempati posisi urgensi yang tinggi. Maka sejak beberapa waktu lalu, kami telah mengedarkan seruan bagaimana baiknya menyampaikan khotbah yang baik ke masyarakat,” ujarnya.
“Beberapa waktu lalu kami juga meluncurkan aplikasi untuk saling mengkoneksikan antar-penyuluh agama, agar bisa komunikasi dengan cepat termasuk dengan kami,” tegasnya.
(Ikhsan Djuhadnar – www.harianindo.com)