Harian IndoSemarang – Sejumlah anggota Brimob dengan bersenjata lengkap mendatangi kantor DPD Gerindra di Jalan Kanguru Raya Semarang. Kedatangan mereka dalam rangka pengamanan menjelang Pilkada, namum pihak Gerindra menilai hal tersebut terlalu berlebihan.
Menurut penuturan Sekretaris DPD Gerindra Jawa Tengah, Sriyanto Saputro, dirinya sedang berada di Jakarta dan mendapatkan laporan tersebut pada hari Sabtu (5/5/2018) pukul 10.00 WIB.
“Saya dapat laporan, ini posisi saya di Jakarta. Rekan kemudian bertanya terkait surat tugas saat mereka mau masuk kantor, ternyata tidak ada. Jadi tidak sampai masuk,” kata Sriyanto, Sabtu (5/5/2018).
Meski pengamanan tidak berlangsung lama, namun menurut Sriyanto hal itu terkesan berlebihan seperti hendak memburu teroris.
“Jumat kemarin kantor DPC Kota Semarang jadi sasaran, Sabtu pagi giliran kantor DPD,” ujar Sriyanto.
“Seperti memburu teroris saja,” lanjutnya.
Kedatangan sejumlah aparat Brimob itu justru dinilai membuat suasana jadi mencekam.
“Ini over acting, justru mengesankan suasana mencekam jelang Pilgub, padahal sejatinya kondusif alias adem ayem. Pertanyaannya apakah semua kantor partai diberlakukan sama? Kalau iya, menurut saya cara itu tidak tepat,” jelasnya.
Sriyanto juga membantah adanya rencana aksi #2019GantiPresiden di CFD Simpanglima Semarang, apalagi kabarnya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan datang.
“Bahkan beredar WA berantai seolah Pak Prabowo akan hadir. WA tersebut dipastikan hoax karena Gerindra tidak mengadakan kegiatan tersebut. Apalagi besok posisi Pak Prabowo di Pasuran Jatim acara apel laskar dalam acara Prabowo menyapa warga Jatim,” tandas Sriyanto.
Terkait kedatangan sejumlah aparat Brimob tersebut, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Triatmaja menjelaskan bahwa kegiatan itu hanya merupakan patroli menjelang Pilkada, dan itu tidak dilakukan di kantor Gerindra saja.
“Konfirmasi dari Brimob, bahwa anggota tersebut melaksanakan patroli karena saat ini sedang dalam situasi pilkada,” kata Agus.
“Konteks dan sasaran patroli adalah KPU, Bawaslu, serta kantor-kantor parpol serta tempat-tempat yang dianggap berkaitan dengan kegiatan pilkada,” lanjutnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
