Jakarta – Mantan napi teroris Sofyan Tsauri berencana akan melaporkan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab terkait tuduhannya yang menyebut Sofyan adalah Intel dari Brimob yang sengaja merekrut laskar FPI untuk kemudian dilatih menjadi teroris.
Terkait tuduhan tersebut, Sofyan dengan tegas membantahnya. Menurut pengakuan Sofyan, di pernah bertugas sebagai anggota Sabhara di Polres Depok, bukan sebagai Intel Brimob.
“Saya bukan anggota Brimob tapi Shabara. Saya dituduh lahirkan memproduksi terorisme memang saya terpapar juga,” tegas Sofyan Tsauri dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (21/5/2018).
Oleh sebab itu, Sofyan menuntut agar Habib Rizieq meminta maaf atas tuduhannya tersebut karena telah merugikannya.
“Kalau tidak ada niat baik saya akan melaporkan ke Polisi, saya kasih waktu satu pekan,” sambungnya.
Di tempat terpisah, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto juga membantah tuduhan Rizieq terkait status Sofyan Tsauri.
Setyo menjelaskan, Sofyan memang pernah menjadi anggota polisi pada 1998 lalu sebelum kemudian terpengaruh dengan pemikiran Aman Abdurrahman, pimpinan Jamaah Ansharud Daulah (JAD).
Dalam video ceramah berdurasi sekitar 5 menit, Habib Rizieq menyebutkan bahwa Sofyan melatih laskar FPI menembak di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok Jawa Barat, untuk kemudian dikirim ke Aceh.
(samsul arifin – www.harianindo.com)