Jakarta – Dalam nota pembelaan atau pleidoi terdakwa kasus teroris, Aman Abdurrahman, yang dibacakan di depan sidang Pengadila Negeri Jakarta Selatan pada Jumat (25/5/2018), Aman menyebutkan bahwa dirinya pernah dilobi oleh pemerintah untuk bekerja sama.
Menurut Aman, ia diajak melalui warga negara asing asal Sri Lanka yang bernama Prof Rohan, untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia agar lepas dari hukuman mati.
“Bila ustadz Aman mau berkompromi maka akan langsung dibebaskan dan bila tidak mau berkompromi, maka akan dipenjara seumur hidup,” ujar Aman menirukan perkataan Rohan dalam pleidoinya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (25/5/2018).
Namun demikian, ajakan tersebut ditolak oleh Aman karena dirinya tidak mau berkompromi dengan pemerintah.
“Saya tidak akan mau berkompromi dengan pemerintah ini, saya Insya Allah akan keluar dari penjara berupa mayat sebagai Syahid atau keluar dalam keadaan hidup sebagai pemenang dalam prinsip ini,” tegas Aman.
(samsul arifin – www.harianindo.com)