Jakarta – Pimpinan Jamaah Ansharut Daullah (JAD), Aman Abdurrahman, membacakan nota pembelaan atau pledoi di depan sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Jumat (25/5/2018).
Terkait hal ini, sebelumnya mantan petinggi Jamaah Islamiah, Nasir Abbas menertawakan keputusan Aman yang mengajukan nota pembelaan.
Sepeti diketahui, Aman pernah menyebutkan bahwa dirinya tidak akan mengikuti peraturan yang berlaku di Indonesia karena ia anggap kafir.
“Ketika dituntut hukuman mati dia ingin menulis pembelaan. Bukankah ini dari sistem pengadilan Indonesia?” kata Nasir Abbas, Kamis (24/5/2018).
“Berarti sama saja dia (Aman Abdurrahman) ikutin sistem pengadilan di sini. Kafir juga dia,” imbuh Nasir.
“Sekelas Abu Bakar Baasyir misalnya memohon itu artinya kafir. Atau mengajukan bebas bersyarat itu juga kafir. Sekarang dia?” lanjutnya.
Karena menurut Nasir, Aman selalu mengkafirkan pemerintah dan orang lain yang tidak ikut dengan pandangannya.
“Bagi Aman dan pengikut, tidak ada hukum pemerintah dan mereka tidak mengakui adanya NKRI,” pungkasnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)