Harian IndoJakarta – Sebutan umrah politik yang dilemparkan pada Prabowo dan Amien Rais beberapa waktu ini langsung dibantah oleh pihak Gerindra.
Andre Rosiade berkata kemarin Jumat bahwa “Kalau politik itu, supaya yang nyinyir ini, orang-orang pak Jokowi kan menyinyirkan. Yang berpolitik umrah itu Jokowi. Masa mereka lupa pas pilpres 2014. Ingat nggak insiden baju ihram terbalik itu, yang viral foto baju ihram terbalik itu. Itu kan pak Jokowi yang pergi umrah di saat pilpres. Kalau pak Prabowo kan pilpresnya masih tahun depan. Kenapa heboh?”
“Kalau dibilang kita ‘mempolitisasi umrah’, nggaklah. Kalau ‘umrah dipolitisasi’ itu lagi tahapan pemilu, tahapan pilpres pergi umrah lalu foto-foto untuk diviralkan supaya pencitraan untuk masyarakat. Itu yang namanya ‘politisasi umrah’. Itu yang dilakukan Pak Jokowi di pilres 2014,” ucap Andre.
Karena ungkapkan ini pula, Andre menilai bahwa pihak pendukung Jokowi sekarang sedang dalam keadaan panik. Salah satu pihak yang disebutnya telalu nyinyir adalah Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.
“Nggak perlu terlalu direwelin, dinyinyirin. Tapi kami memaklumi, kenapa pihak pendukung presiden, lalu Ngabalin juga terlalu nyinyir itu bang Ngabalin, karena panik. Jadi mereka nyinyir karena mereka panik,” ujarnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)
