Polri : “Teroris Bukan Hanya Berani Mati, Tapi Cari Mati”

Jakarta – Detasemen Khusus 88 Antiteror telah berhasil menangkap tiga orang terduga teroris, yaitu para alumni dari Universitas Riau (Unri) Pekanbaru. Para terduga pelaku ini berinisial K, D, dan Z. Ketiganya adalah alumni kampus yang terletak di kawasan Panam Pekanbaru itu.

Z merupakan alumni Pariwisata Fisipol, D merupakan alumni Administrasi Negara Fisipol, dan K merupakan alumni Ilmu Komunikasi Fisipol. Saat penangkapan, ketiganya sedang merakit bom yang kemudian berhasil diamankan oleh petugas.

Dilansir dari JPNN, Senin (04/06/2018), ketiganya ditangkap saat berada disekitar kampus. Pertama, Z (33) yang merupakan warga Perhentian Raja Kampar, ditangkap di lingkungan kampus Unri. Kedua, D (34), yang ditangkap di Kubang, Kampar. Ketiga, K (32), yang ditangkap di lingkungan kampus Unri.

Kapolda Riau Irjen Nandang mengatakan bahwa para pelaku sedang bersiap-siap untuk melakukan aksinya. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari pelaku, keempat bom rakitan itu akan diledakkan di gedung DRR RI, dan DPRD Provinsi Riau.

“Dari tiga pelaku, didapat barang bukti. Di antaranya empat bom yang siap diledakkan. Sekarang sudah dijinakkan. Ada juga serbuk-serbuk bahan peledak,” kata Nandang saat dikonfirmasi beberapa waktu yang lalu.

Baca juga : Tiga Terduga Teroris Disinyalir Rakit Bom di Kampus

Penangkapan para terduga pelaku ini juga membuat masyarakat menjadi heboh. Tak sedikit pihak yang menuduh bahwa Korps Bhayangkara telah melakukan represi terhadap wilayah kampus.

Mendengar kabar tersebut, Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Mohammad Iqbal membantahnya dengan tegas. Menurutnya para anggota komplotan terduga teroris ini bukanlah pelaku yang bisa dianggap remeh.

“Oh tidak. Mainkan lah bro pokok (perkara teroris), ini kan bukan kelompok pencurian ayam,” tegas Iqbal saat dikonfirmasi, Minggu (03/06/2018).

Iqbal menambahkan bahwa ketiganya merupakan sosok orang yang sedang mencari kematian. Namun yang membahayakan adalah jika mereka sampai mengajak orang-orang yang tidak bersalah dalam aksinya itu.

“Mereka ini bukan hanya berani mati tapi mencari mati. Makanya strategi khusus ada beberapa kekuatan yang digunakan,” tegas Iqbal lagi.
(Muspri-www.harianindo.com)