Harian IndoJakarta – Beberapa waktu belakangan ini telah beredar isu tentang adanya Masjid di DKI Jakarta yang telah menyebarkan doktrin radikalisme. Isu tersebut muncul setelah Presiden Joko Widodo mengundang 42 tokoh praktisi sosial, budaya, pendidikan, dan agama untuk berdiskusi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (04/06/2018) kemarin.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memberikan komentarnya. Menurutnya pihak pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengantongi sebanyak 40 Masjid yang telah menyebarkan paham radikalisme.
“Itu kami juga sudah punya datanya di teman-teman Biro Dikmental dan Bazis. Akan kami arahkan ke kegiatan kami lebih banyak ke sana,” kata Sandiaga di Pulau Untung Jawa, Selasa (05/06/2018).
Baca juga : Sandiaga Mengaku Sudah Tahu, Anies Justru Minta Ditunjukkan Masjid Terpapar Radikalisme
Pria yang akrab disapa sandi ini menduga bahwa paham radikalisme muncul karena masih adanya kemiskinan dan ketidakberdayaan masyarakat saat ini. Menurutnya hal itulah yang membuat masyarakat menjadi memberontak.
Oleh karena itu Sandi mengklaim bahwa pihaknya akan memberikan arahan agar kegiatan masjid tidak menuju ke paham radikalisme. Salah satu caranya adalah dengan membangun dan memperkuat perekonomian di masjid.
“Salah satu masalah terjadinya radikalisme adalah ketidakadilan dan paham, believe, yang terus dimasukan ke anak muda, generasi penerus bangsa kita dan mengambil jalan pintas. Tidak ada cara lain selain pendidikan, kedua berikan kesempatan mereka menjadi pengusaha, dan orang yang sukses dengan program OK OCE,” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)
