Harian IndoJakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengerahkan 300 Satpol PP untuk menyegel 932 bangunan yang ada di Pulau C dan D. Sebanyak 300 anggota Satpol PP yang bertugas akan dibagi menjadi 5 kelompok yang tersebar di sejumlah titik penyegelan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Bangunan di Pulau Reklamasi tersebut dianggap melanggar Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi, Perda Nomor 7 Tahun 2010 tentang Bangunan Gedung, dan Peraturan Gubernur Nomor 128 Tahun 2012 tentang Pengenaan Sanksi Pelanggaran Penyelenggaraan Bangunan Gedung.
Mengetahui hal tersebut, pegiat media sosial Denny Siregar memberikan komentarnya. Denny Siregar mengatakan apabila penyegelan yang dilakukan oleh Anies Baswedan itu bukanlah sebuah barang baru lantaran sudah dilakukan beberapa kali sebelumnya dari era Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Dilansir Tribunnews, Kamis (14/06/2018), hal itu diungkapkan Denny melalui cuitannya di media sosial Twitter. Melalui akun @Dennysiregar7, postingan tersebut diunggah pada hari Jumat (08/06/2018).
Baca juga : PDIP : “Saya Menghargai, Berarti Pak Anies Sudah Setuju Adanya Reklamasi”
Selain itu, Denny Siregar juga menyebutkan bahwa drama penyegelan ini mirip dengan drama penutupan Hotel Alexis. Pernyataan tersebut diungkapkan Denny Siregar sembari menanggapi komentar dari netizen yang lainnya.
@Dennysiregar7: Jadi masalah segel menyegel itu sudah bukan barang baru lagi ya @aniesbaswedan
@ninjutx: Penyegelan Gedung Reklamasi Pulau D
FAKTA!
1. Ahok: SP Segel sejak 8 Juni 2015.
Lalu disegel total sejak April 2016.
2. Anies: menyegel “ulang” lagi gedung yang sudah disegel Juni 2018.
Jd segel ulang yang sdh disegel u/ apa? klaim? instgramable?
@Dennysiregar7: Ohhh gitu yaa.. trus yang kemaren nyegel apaan ? #garuk2biji
@Dennysiregar7: Drama penyegelan itu kok mirip-mirip drama penutupan Alexis ya.. Dekat2 lebaran lagi, apa butuh THR ?
(Muspri-www.harianindo.com)
