X
  • 7 days ago
Categories: NasionalRagam Berita

Terkait Freeport, Politisi PAN : “Pembodohan Rakyat Yang Sudah Kelewatan”

Jakarta – Anggota Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Drajad Wibowo menilai bahwa adanya sikap pencitraan yang dilakukan berbagai pihak terkait pengumuman hasil negosiasi dengan Freeport Indonesia (FI), sangat berlebihan.

Ilustrasi Freeport Indonesia

Menurutnya fakta yang ada dilapangan justru kebalikannya, masih jauh dari kata tuntas. Meski begitu, Drajad mengaku bahwa ia sepenuhnya mendukung upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengambil alih saham mayoritas Freeport Indonesia.

“Saya mendukung penuh usaha pemerintah mengambil alih saham mayoritas Freeport. Yang saya kritisi adalah pencitraan dan pembodohan rakyat yang kelewatan,” kata Ekonom Institute for Development of Economics and Finance dalam siaran persnya, Jumat (13/07/2018).

Lebih lanjut Drajad menjelaskan bahwa saat ini Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin sedang mati-matian mencari deal terbaik bagi Indonesia. Atas dasar itulah ia memberikan dukungannya untuk pemerintah Indonesia.

Baca juga : PAN Tak Tahu Motivasi Menteri Susi Selesaikan Program Paket C

Namun Drajad kurang setuju dengan adanya pemberitaan mengenai hal itu. Drajad menilai upaya pencitraan pemerintah mengenai kesuksesan merebut saham Freeport sudah sangat kelewatan batas.

Sebab menurutnya ada beberapa faktor yang masih belum dikatakan tuntas dalam mencari kesepakatan antara Inalum dan FI. Salah satunya kesepakatan mengenai harga.

Tiga pihak, yaitu Indonesia (pemerintah dan Inalum), Freeport-McMoRan Inc (FCX) dan Rio Tinto sepakat pada harga 3,85 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 55 triliun. Ini adalah harga bagi pelepasan hak partisipasi Rio Tinto, plus saham FCX di FI.

“Gampangnya, meskipun FCX pemilik mayoritas FI, tapi 40 persen produksinya sudah di-ijon-kan ke Rio Tinto. Jadi selain saham FCX di FI, Indonesia juga harus membeli hak ijon ini,” bebernya.
(Muspri-www.harianindo.com)

Rani Soraya :